Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan (DUDI) akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Tracer Study Siswa Pendidikan Vokasi kepada seluruh SMK di wilayah Indonesia.
Tracer study merupakan survei terukur terhadap lulusan pendidikan vokasi (SMK, kursus & pelatihan, PTPPV) yang dilakukan setelah mereka lulus.
Bertujuan untuk mengetahui dampak berbagai program pendidikan vokasi terhadap lulusan; bekerja, melanjutkan studi, wirausaha.
Tracer study merupakan bagian penting dalam proses penjaminan mutu pendidikan vokasi sebagaimana amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.
Mengenai Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi serta menjadi perangkat utama untuk mengukur hasil kerja pendidikan vokasi, yaitu kebekerjaan lulusan pendidikan vokasi.
Tracer study juga mengungkap persepsi dunia kerja sebagai mitra pendidikan vokasi yang memberikan umpan balik untuk perbaikan pendidikan vokasi.
Melalui tracer study, SMK dapat mengukur kebekerjaan lulusannya, baik bekerja, berwirausaha maupun melanjutkan studi.
Selain itu, SMK juga memperoleh umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Tujuan Tracer Study:
Mengetahui keterserapan lulusan pendidikan vokasi ke dunia kerja atau melanjutkan pendidikan;
Mendapatkan informasi umpan balik dari lulusan untuk meningkatkan kualitas program pendidikan dan pelatihan vokasi;
Mendapatkan informasi tentang ketenagakerjaan dan dunia industri pada level lokal dan nasional;
Mendapatkan informasi kompetensi (hard skills dan soft skills) yang dibutuhkan industri lokal dan nasional;
Memetakan kinerja satuan pendidikan vokasi dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi.
Sasaran tracer study SMK tahun 2022 ini adalah seluruh lulusan SMK tahun ajaran 2020/2021.
Seluruh satuan pendidikan SMK serta dunia kerja dan dunia industri yang menjadi mitra SMK dalam berbagai pengembangan mutu pendidikan di SMK.
Tracer study diharapkan menjadi aktivitas rutin di SMK yang terus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun.
Indikator Keberhasilan:
Pada tahun pertama (tahun 2022) diharapkan minimal partisipasi SMK sebesar 40% dari jumlah populasi SMK di tiap provinsi.
Pada tahun 2022, lulusan SMK yang mengisi instrumen tracer study (response rate) diharapkan mencapai lebih dari 50% dari jumlah lulusan SMK yang menjadi target di tahun 2022 secara nasional.
Pada tahun 2024 diharapkan seluruh SMK sudah berpartisipasi dalam melaksanakan tracer study.
Tracer study juga akan memotret tingkat relevansi proses pembelajaran di satuan pendidikan dengan realita di dunia kerja.
Untuk mengukur kinerja satuan pendidikan vokasi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terampil.
Memiliki relevansi tinggi dengan dunia kerja, selain kiprah lulusan pendidikan vokasi dalam bentuk bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha. (*/Nis)