Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Cuaca di wilayah Jawa Barat Kamis (13/10/22) diprakirakan akan diguyur hujan
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Tanah Airpun akan diguyur hujan.
Melansir dari Antara News, Menurut informasi daring BMKG yang diikuti di Jakarta, Kamis, hal yang mempengaruhi hujan di kota besar di Indonesia karena bibit siklon tropis 90W yang berada di Laut China Selatan, yang menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi di Laut China Selatan.
Kemudian, sirkulasi siklonik juga berada di Samudra Hindia Barat Bengkulu dan Papua, yang membentuk daerah konvergensi dari wilayah Papua Nugini hingga wilayah Papua.
Daerah konvergensi lainnya juga memanjang dari wilayah Aceh hingga Selat Malaka, dari Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, di Jawa Tengah dari Jawa Timur hingga Laut Jawa, dari Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Barat, di Nusa Tenggara Barat dari laut Timor hingga Laut Banda, dari Sulawesi Selatan hingga Teluk Tomini, dari Papua Nugini hingga Teluk Cendrawasih dan di wilayah Papua bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan disepanjang daerah konvergensi tersebut.
Sementara itu, prakiraan cuaca berbasis dampak pada 13 Oktober 2022 status siaga di wilayah Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan selalu perbarui informasi cuaca.
Untuk wilayah Sumatera diprakirakan hujan dengan intensitas ringan terjadi di wilayah Palembang dan Pekanbaru. Sedangkan hujan dengan intensitas lebat diprakirakan terjadi di Bandar Lampung.
Hujan yang dapat disertai dengan kilat/petir diprakirakan terjadi di Pangkalpinang, Bengkulu dan Jambi. Wilayah Aceh diprakirakan berawan. Sementara wilayah Medan diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas lebat.
Wilayah Tanjungpinang diprakirakan terjadi hujan yang dapat disertai dengan kilat maupun petir.
Di wilayah Jawa, yang berada di wilayah Semarang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan di wilayah Serang dan Bandung diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang. Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya diprakirakan terjadi hujan yang dapat disertai kilat maupun petir.
Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Palangka Raya dan Tanjung Selor. Sedangkan di wilayah Pontianak dan Banjarmasin diprakirakan terjadi hujan intensitas ringan, sedangkan Samarinda diprakirakan berkabut.
Untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar diprakirakan hujan dengan intensitas ringan. Hujan intensitas sedang diprakirakan terjadi di wilayah Mataram dan Kupang berawan.
Wilayah Mamuju, Manado, dan Kendari akan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Hujan intensitas sedang akan terjadi di wilayah Makassar dan Palu, sedangkan di wilayah Gorontalo cuaca diprakirakan cerah berawan.
Wilayah Ternate, Ambon dan Jayapura diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan wilayah Manokwari esok hari (14/10) diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah menyiapkan perangkat kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem.
Kepala BNPB menekankan bahwa penanggulangan bencana sudah menjadi standar pelayanan minimum pemerintah daerah.
“Penanggulangan bencana adalah standar pelayanan minimum di daerah. Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat, dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Cuaca ekstrem diprakirakan masih akan melanda wilayah Tanah Air dalam kurun sepekan ke depan atau sampai Sabtu (15/10).
Menurut data BNPB, kejadian bencana yang dipicu oleh faktor cuaca seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor mendominasi sejak 1 Januari hingga 9 Oktober 2022. Bencana banjir terjadi sebanyak 1.083 kali, cuaca ekstrem 867 peristiwa dan tanah longsor 483 kejadian, disusul bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 239 kejadian, gempa bumi dan gunung api 21 kejadian, gelombang pasang atau abrasi 21 kejadian, dan kekeringan 4 kejadian.
Akibat dari rentetan bencana tersebut, sebanyak 160 jiwa meninggal dunia, 28 hilang, 790 luka-luka dan 3.193.001 terdampak bencana. Kerugian yang ditimbulkan atas bencana selama 10 bulan ini meliputi 31.170 rumah rusak, 882 fasilitas rusak, 501 fasilitas pendidikan rusak, 306 rumah ibadah rusak, 75 fasilitas kesehatan rusak, 137 kantor rusak, dan 137 jembatan rusak.
Kepala BNPB menerangkan bahwa selama sepekan terakhir (3 hingga 9 Oktober), telah terjadi 66 kejadian bencana hidrometerologi basah yang meliputi 35 kejadian banjir, 16 tanah longsor dan 15 cuaca ekstrem. Dari seluruh kejadian itu, sebanyak sembilan jiwa meninggal dunia, satu orang hilang dan 151.156 warga terdampak.
Atas dasar seluruh rangkaian bencana tersebut, Kepala BNPB mengingatkan kembali kepada pemerintah daerah agar segera menerbitkan status tanggap darurat apabila terjadi bencana. (Nis)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…