JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah akan mendatangkan 200 vial obat Fomepizole, antidotum bagi gangguan gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI). Hal itu dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pemesanan obat Fomepizole yang dipesan dari Singapura dan Australia ini diperkirakan mencapai Rp16 juta per vial. Obat tersebut akan didistribusikan ke 22 provinsi untuk mengobati gagal ginjal akut.
Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt menyebut obat Fomepizole sebenarnya bukan merupakan obat gagal ginjal akut. Namun obat ini berperan sebagai penawar intoksikasi etilen glikol.
“Sebetulnya tepatnya bukan obat gagal ginjal akut. Tetapi sebetulnya seperti penawar. Dalam hal ini terkait dengan intoksikasi etilen glikolnya,” katanya dalam webinar ‘Kupas Tuntas Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak dan Dugaan Sirup Obat Sebagai Penyebabnya’.
Prof Zullies menjelaskan obat ini sebagai penghambat enzim Alcohol dehydrogenase dan digunakan untuk mengatasi keracunan alkohol.
Dilansir dari drugs.com, obat ini diberikan dengan cara disuntik ke dalam vena melalui infus. Pernafasan, tekanan darah, oksigen, fungsi ginjal dan tanda-tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat selama menggunakan obat ini.
Pasien juga akan diawasi untuk setiap efek keracunan. Seperti masalah penglihatan, pernafasan atau buang air kecil. (ran)