*)Kolaborasi Penelitian Dan Riset Dengan Pascasarjana UGM
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Doktor Ilmu Sosial angkatan 26, Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) melakukan studi banding ke Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM), sekaligus melakukan kerjasama dengan Prodi Doktor kepemimpinan dan inovasi kebijakan serta ke doktor manajemen kebijakan publik UGM, Senin (24/22/2022).
Kerjasama tersebut yakni dalam mengembangkan riset dan penelitian ilmu Administrasi Publik dari kedua belah pihak.
Dalam studi banding yang diikuti 17 mahasiswa S3 Pascasarjana Unpas Prodi DIS angkatan 26, turut serta Wakil direktur 1 Pasca Unpas, Prof. Bambang Heru, Wadir 2, Heri Erlangga, ketua Prodi Doktor Ilmu Sosial, Prof. Soleh Suryadi, sekretaris Prodi Dr. Thomas Bustomi, serta para dosen Prof. Kamal Alamsyah, Dr. Yaya Mukyana, Dr. Iwan Satibi, Dr. Taqwaty, Dr. Lia Muliawaty, Kesekretariatan Agus Gumilar.
Selain itu, dilakukan kunjungan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadja Mada, mengadakan diskusi isu isu tentang desertasi Ilmu Sosial serta pembuatan jurnal Internasional.
Menurut Wakil Direktur 1, Prof. Bambang Heru, dalam kunjungan ini, banyak yang dapat kita ambil yang bermanfaat, beberapa sistem perkuliahan yang dapat bisa diterapkan disistem perkuliahan Pascasarjana Unpas.
“Tentunya baik pihak Pascasarjana UGM maupun Unpas akan terus berkolaborasi dalam sistem perkuliahan yang diterapkan dari kedua Universitas ini, kami pasti telah mendapat manfaat dari kunjungan ini,” jelas Bambang.
Sementara Ketua Prodi Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana Unpas, Prof. Soleh Suryadi, menjelaskan, hasil kunjungan sangat bermakna, pertama menguatkan bahwa kita selaras dengan perguruan tinggi lain. “Bahkan tahapan, proses penyelesaikan studi S3, antara lain ada martukulasi, perkuliah terstruktur, ada proses pembimbingan, ada tahapan ujian, seminiar usulan penelitian, ” jelasnya.
Selain itu, ada keselarasan hasil uji tertutup dan terbuka, dan ada keharusan mahasiswa menulis jurnal internasional yang terakreditasi. “Artinya kewajiban mahasiswa berimbang dan sesuai dengan apa yg dilaksanakan di Pascasarjana UGM, yang membedakan hanya namanya saja, ” tegas Prof. Soleh.
Dijelaskannya, hanya sedikit yang membedakan seperti proses pembimbingan di UGM dengan 2 promotor di Pascasarjana Unpas 2 promotor, tetapi mengunakan penguji dari Guru besar yang sebidang. Perbandingan lain, Pascasarjana Unpas memiliki mata kuliah ciri khas yakni wawasan kesundaan. (Jbe)