Cianjur, WWW.PASJABAR.COM – Seribuan nelayan di pantai selatan Cianjur dapat membudidayakan berbagai jenis ikan hasil tangkapan terutama benur (bibit lobster).
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Cianjur, Jawa Barat, TB Mulyana Syachrudin.
Hal tersebut diminta karena sehingga saat cuaca buruk dan paceklik ikan mereka tetap memiliki penghasilan.
“Terkait cuaca dan musim ikan 1.400 nelayan di pantai selatan sudah tahu bulan apa saja, saat mendapat benih atau anakan ikan termasuk benur, mereka dapat melakukan budidaya secara tradisional atau secara modern, ketika cuaca ekstrem dan paceklik mereka dapat mengandalkan hidup dari budidaya,” kata Mulyana di Cianjur Rabu.
Dilansir dari Antara News ia menjelaskan berbagai jenis bibit ikan seperti tuna, kerapu, udang atau benur dan jenis ikan lainnya yang belum memiliki nilai ekonomis.
Dengan harga jual rendah dapat dibudidayakan sehingga memiliki nilai jual tinggi setelah dibudidayakan.
Setiap akhir tahun atau peralihan musim, seribuan nelayan di pantai selatan kehilangan penghasilan karena gelombang tinggi dapat mengancam keselamatan.
Sebagian besar menganggur dan tidak memiliki penghasilan, sehingga membudidayakan hasil tangkapan harus menjadi pilihan.
“Kami instruksikan dinas terkait untuk memberikan bantuan pelatihan bagi nelayan dan keluarganya sebagai jawaban dari kesulitan yang setiap tahun yang mereka rasakan. Kita akan berikan pendampingan, pelatihan bahkan modal usaha, agar mereka tidak lagi kesulitan,” katanya.
Sementara seribuan nelayan di pantai selatan Cianjur, tidak bisa melaut karena cuaca buruk.
Dengan gelombang tinggi yang bisa mencapai 5 meter terutama petang hari.
Mereka hanya bisa mengandalkan tangkapan dari pinggir pantai karena melaut dengan cuaca ekstrem sangat beresiko.
Koordinator nelayan Pantai Jayanti, Agus Bambang Irawan, mengatakan hasil tangkapan nelayan di pantai selatan sejak satu bulan terakhir menurun tajam.
Karena setelah cuaca ekstrem mereka dihadapkan dengan cuaca buruk terutama curah hujan tinggi setiap harinya.
“Biasanya sekali melaut dapat membawa hasil 100 kilogram ikan, namun sejak satu pekan ini hanya mengandalkan tangkapan dari pinggiran karena ke tengah laut masih beresiko dengan curah hujan tinggi disertai angin kencang, paling satu hari hanya dapat 30 kilogram ikan,” katanya.
Terkait rencana pemerintah memberikan pelatihan untuk nelayan agar memiliki keahlian lain termasuk budidaya ikan hasil tangkapan, hingga saat ini belum pernah terealisasi dengan harapan mereka memiliki keahlian dan penghasilan ketika tidak bisa melaut. (Nis)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…