Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Universitas Pasundan menjadi tuan rumah pagelaran 6 Drama Pondok Basa Sunda karya Rinrin Candraresmi di Aula Haji Hasan Mustofa, Kampus Setiabudhi, Kamis (27/10/2022).
Pagelaran 6 drama ini merupakan produksi kelompok teater Warna Panggung yang berkolaborasi dengan FISS Unpas, Disbudpar Kota Bandung, Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda (PDPBS) Universitas Padjadjaran, dan lain-lain.
Enam naskah tersebut menampilkan cerita berbahasa Sunda mengenai kehidupan sosial masyarakat dan melibatkan pemain dengan latar belakang yang berbeda-beda. Setiap naskah dimainkan oleh dua orang.
Keenam naskah dipentaskan secara medley dalam durasi dua jam. Selama dua jam, penonton disuguhi drama pendek dengan beragam tema, mulai dari asmara, nasionalisme, hedonisme, hingga kekayaan alam.
Dekan FISS Unpas Dr. Hj. Senny Suzanna Alwasilah, M.Pd. juga turut berperan dalam salah satu naskah bergenre asmara yang berjudul “Hate Ratug Tutunggulan”. Ia memerankan tokoh Komala dan beradu peran dengan Nanan Supriyatna.
“Hate Ratug Tutunggulan bercerita tentang dua orang yang dulunya teman semasa sekolah. Berpuluh tahun tidak bertemu karena tinggal di beda negara, namun akhirnya dipertemukan kembali lewat media sosial,” katanya.
Tokoh Komala menetap di Inggris, sementara Sangga (lawan mainnya) di Indonesia. Keduanya mengenang kembali masa lalu saat sekolah dan saling menumpahkan isi hatinya melalui WhatsApp.
Lima naskah lain yang ditampilkan berjudul Sabot Moyan, Bandera, Girimis Wanci Magrib, Purbararang, dan Sora-sora Jeroning Sirah. (*/Nis)