Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya untuk mempercepat program ODF (Open Defecation Free) 100 persen di 151 kelurahan. Sampai saat ini, sudah tercapai 93 kelurahan telah ODF atau 61 persen.
Beragam upaya telah diikhtiarkan Pemkot Bandung, salah satunya memasifkan penyediaan septic tank komunal. Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana seusai peresmian C-Bodas RC, Kamis 3 November 2022.
“Kita dorong septic tank komunal untuk diadakan di tempat-tempat padat penduduk. Dan itu sudah cukup banyak titik komunal yang kita bangun,” ucap Yana.
Seperti di belakang Cihampelas, bantaran sungai Cikapundung. Masyarakat mengeluhkan lahan sempit jika harus dibangun septic tank. Sehingga pembuangan kotoran masih langsung ke aliran sungai.
Banyak Warga Kurang Paham Fungsi Septic Tank Komunal
“Ada pemahaman yang salah. Banyak yang mengira kalau septic tank komunal itu di atasnya tidak bisa dipakai berkegiatan. Padahal bisa, dan tidak bau kok. Sehingga meski dengan keterbatasan lahan, kita masih bisa terus bangun septic tank komunal di kawasan padat penduduk,” jelasnya.
Septic tank komunal merupakan septic tank yang digunakan oleh beberapa hunian dalam satu lingkungan. Septic tank dengan model seperti ini cocok digunakan dalam lingkungan tinggal dengan jarak berdekatan. Sebab dikhawatirkan jika dibangun septic tank individu terjadi pencemaran air tanah.
Di samping itu, upaya lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Salah satu kelurahan yang sudah berhasil menerapkan STBM adalah Antapani Tengah.
“Saya sangat apresiasi di Antapani Tengah, karena itu tidak mudah. Kuncinya tetap dijaga bersama oleh masyarakat juga. Semoga apa yang sudah dilakukan di sana bisa dilakukan di tempat lain,” harapnya.
Termasuk penataan bantaran sungai seperti yang sedang digencarkan Pemkot Bandung merupakan ikhtiar untuk mencegah masyarakat sekitar agar tidak buang air ke sungai.
“Perlu ada kolaborasi dari seluruh sektor terkait. BKKBN perlu kita dorong juga, komunitas, teman-teman kewilayahan, dan tentunya masyarakat juga,” imbuhnya. (*/Nis)