BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Almarhum Tjetje Hidayat Padmadinata adalah aktifis politik di jamannya sejak Orde lama hingga Orde Baru. Akibat sikap kritisnya tersebut almarhum pernah di penjara sebanyak 2 kali di jaman kepemimpinan Sukarno dan Soeharto.
Namun sikap kritisnya kepada pemerintah semasa hidup Tjetje Hidayat malah membuat kagum presiden Joko Widodo. Momen kekaguman Jokowi tersebut terjadi pada saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Paguyuban Pasundan pada 11 November 2018.
Dalam kunjungan tersebut seluruh tokoh sundan hadir di Paguyuban Pasundan untuk menyaksikan penerimaan penghargaan tertinggi dari Paguyuban Pasundan Kepada Joko Widodo, sebagai Pini Sepuh Paguyuban Pasundan.
Hadir disana Tjetje Hidayat Padmadinara, dan sejumlah inohonk sunda. Pada saat pidato ketua umum Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. Didi Turmudzi, M.Si semua tokoh sunda sedang diperkenalkan kepada presiden Joko Widodo. Saat Prof. Didi memperkenalkan sosok tokoh sunda yang paling kritis, yakni Tjetje Hidayat Padmadinata, disebut jaman presiden Sukarno pak Tjetje di penjara, jaman presiden Suharto di penjara lagi. Mudah mudahan di jaman bapak (Jokowi, red) tidak di penjara lagi. Kasian kata Prof. Didi, karena sudah tua. Mengelegar tawa semua yang hadir pada saat itu.
Tetapi pada saat momet tersebut cerita Prof. Didi Turmudzi terlihat membuat kagum Presiden Joko Widodo saat itu. Karena selain tertawa, pak Jokowi sempat melirik kepada pak Tjetje yang tampak tidak terlihat terganggu dengan cerita Prof. Didi. Justru pada saat itu Tjetje hanya mengelengkan kepalanya. Bahkan dirinya tidak sadar sedang diperhatian oleh presiden Joko Widodo.
Usai menerima penghargaan Pini Sepuh Presiden Joko Widodo menyalami seluruh tokoh sunda termasuk lama menyalami almarhum Tjetje Hidayat Padmadinata. (Jbe)