BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan Suhermawan keluhkan buruknya pengelolaan Pasar Baru Bandung.
“Kami datang ke Pemkot Bandung untuk meminta berita acara serah terima aset dari PT APJ ke PD Pasar. Selain itu, juga berita acara penyerahan aset dari PD Pasar ke pengembang yang baru,” ujar Iwan kepada wartawan, Rabu (16/11/2022) kemarin.
Iwan mengakui kondisi pasar baru sekarang sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya menurut Iwan masalah yang timbul sebelumnya ditutupi dengan masalah lagi.
“Masalah muncul ketika penyerahan aset damri PT APJ ke PD Pasar. Pasalnya banyak fasilitas yang saat itu sedang rusak,” terang Iwan.
Padahal, lanjut Iwan, semestinya jika ingin menyerahkan aset, maka aset harus dalam keadaan baik.
“Selama pasar baru dikelola oleh PD Pasar tidak ada perbaikan. Sekarang aset sudah dipindahtangankan kepada pengelola yang baru,” terangnya.
Beberapa aset yang rusak dan paling dikeluhkan adalah rusaknya eskalator dan lift.
“Hal ini sangat merugikan bagi pedagang yang ada di atas, karena pengunjung pasti enggan naik ke lantai atas jika lift atau eskalator mati,” paparnya.
Kondisi ini memperburuk keadaan para pedagang yang sudah sangat sulit pasca Pandemi. Karenanya, Iwan meminta Pemkot Bandung menunda rencana pembangunan.
“Kalau ada pembangunan, otomatis kondisi pedagang akan berantakan, pengunjung juga akan berkurang setelah bangunan jadi. Dikhawatirkan service charge akan naik,” keluh Iwan.
Padahal, lanjutnya, sekarang saja banyak pedagang yang menunggak service charge karena kesulitan keuangan.
“Makanya kami juga berharap Pemkot Bandung mau memberikan pemutihan terhadap tunggakan service charge,” harapnya.
Jumlah Pedagang Alami Penurunan
Jumlah pedagang yang masih beroperasi di Pasar Baru, juga mengalami penurunan.
“Jumlah pedagang dari 4.200 pedagang sekarang yang beroperasi tinggal 60 persen. Karena mereka banyak yang mengalami kerugian,” katanya.
Sebetulnya, lanjut Iwan, yang paling krusial dan jadi pertanyaan sekarang adalah masa berlaku hak guna pakai para pedagang yang tinggal 13 bulan lagi.
“Sampai sekarang tidak jelas apakah diperpanjang, apakah mau dibangun, apakah mau renovasi gak jelas, dan bukan hal gampang untum mengumpulkan pembeli baru,” tuturnya.
Pada dasarnya, Iwan memaklumi jika penjabat sekarang seperti Kepala Bagian Ekonomi Pemkot Bandung belum memahami masalah Pasar Baru dengan pasti. Karena Kabag Ekonomi baru menjabat.
“Namun untuk Direktur Utama PD Pasar, saya menilai tidak mampu bekerja, jadi lebih baik diganti saja. Karena sejak kepemimpinannya tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik,” pungkasnya. (put)