PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Dapat memberikan ilmu, dan manfaat bagi orang lain adalah hal yang terus diupayakan oleh Mahasiswa FH Unpas, Muhammad Adhadin Azhar yang akrab disapa Adhadin.

Membangun kebermanfaatan itu dimulai oleh Adhadin dengan aktif dalam berbagai hal, di mana saat SMP, ia aktif dalam organisasi pramuka.

“Pada saat itu alhamdulilah saya menjuarai juara 2 KIM PUTRA se-Provinsi jawa barat, lalu juara 1 futsal tingkat kabupaten subang,” terang pemuda yang lahir di Subang, 11 Februari 2003.

Pada saat SMA, Adhadin juga menjadi juara harapan 1 Festival Paduan Angklung XVI ITB tingkat nasional dan juara 1 Festival Angklung Kabumi UPI tingkat provinsi.

“Saya memiliki motto yakni Eunoia dan Nayanika, arti dari Eunoia adalah pemikiran yang baik, sedangkan Nayanika adalah memancarkan dengan indah seperti matahari,” tandasnya kepada PASJABAR, Sabtu (19/11/2022).

Mahasiswa Universitas Pasundan, Jurusan Hukum, semester III ini juga tengah aktif mengikuti organisasi kampus seperti Pasundan Debate Club dan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa serta senang bermain alat musik tradisional yaitu arumba.

“Untuk hobi, saya senang membaca seperti membaca tentang motivation, pengembangan skill, novel juga suka dan beberapa buku filsafat salah satu nya yaitu filosofi teras,” ulasnya.

Di samping itu, pemilik tinggi saya 171 cm ini juga senang melakukan jogging, ia mengaku senang dengan suasana pagi sehingga manfaatkan pagi hari dengan olahraga.

“Setelah jogging, saya juga suka mendengarkan musik, ya karena saya pemain musik tradisional jadi saya suka mendengarkan musik dan bagi saya mendengarkan musik yaitu untuk menenangkan diri ataupun membakar semangat saya,” tandasnya.

Penyuka warna hitam, putih dan biru dan penggemar berat nasi goreng kuning buatan ibunya ini juga bercita-cita menjadi jaksa.

“Insyaallah jadi jaksa, kenapa karena saya ingin memberikan keadilan seadil-adilnya,” tuturnya.

Soal tokoh idola, Adhadin mengatakan bahwa ia mengidolakan Nabi Muhammad SAW.

“Saya yakin manusia yang paling mulia dari pada manusia manusia lainnya yaitu Nabi Muhammad SAW, karena saya suka mendengarkan cerita sejarah dari segi perjuangan, kesabaran, menyebarkan islam, dan memberikan pengingat kepada umatnya tentang kehidupan,” tuturnya.

Ia juga mengaku banyak terinspirasi dari orangtuanya, karena orangtuanya selalu memberikan dukungan dan pengalamannya sehingga dirinya dapat mengambil hal-hal baiknya yang nantinya akan ia kembangkan dan diproses secara bertahap untuk masa depannya.

“Orangtua saya sangat mengharapkan saya untuk terus berjuang dan jangan menyerah, karena perjalanan saya masih panjang dan harus memanfaatkan perjalanan ini dengan menimba ilmu dan pengalaman-pengalaman yang sangat luar biasa sehingga menjadi acuan untuk menggapai keinginan saya,” ungkapnya.

Adapun makna hidup bagi Adhadin adalah terus berbuat baik karena dunia hanya tempat singgah sementara bagi manusia, kita harus seimbang antara mengejar dunia dan mengejar akhirat, jangan sampai kita termakan oleh duniawi yang sifat nya hanya sementara.

“Terus lah berjuang untuk memberikan manfaat kebaikan, sabar dalam mengahadapi rintangan, berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan jangan lupa senyum,” lanjutnya.

Adhadin juga berkata bahwa ia selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena memiliki rencana ke depan.

“Saya suka memikirkan perihal besok mau ngapain ya, karena dengan saya tidak memikirkan seperti itu saya bakalan malas, jadi saya harus memikirkan itu karena cara saya untuk semangat ya seperti itu, ya mungkin kadang tidak sesuai ekspetasi tapi itu cara saya, dan saya juga suka quotes tamparan untuk terus berjuang mengejar target saya, saya menempel tulisan-tulisan di dinding untuk terus bersemangat,” tandasnya.

“Terakhir saya juga berterimakasih kepada Allah SWT, orangtua saya, teman-teman seperjuangan, saudara-saudara dan yang dekat dengan saya bersyukur bisa berada diposisi saat ini. Saya mempunyai kata-kata untuk kalian, teruslah berjuang memberikan manfaat untuk oranglain,” pungkasnya. (tiwi)