BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Aam Pathulah pada Sabtu (19/11/2022).

Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Collaborative Governance Dalam Implementasi Kebijakan Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kabupaten Garut
Aam menjelaskan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis langkah-langkah implementasi kebijakan Program JKN melalui BPJS Kesehatan di Kabupaten Garut, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta tingkat efektivitas implementasi program tersebut dengan pendekatan tata kelola kolaboratif melalui penerapan konteks sistem, kemampuan para penggerak dan dinamika kolaborasi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM).
“Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (metode campuran) dengan desain eksploratori berurutan secara tidak berimbang,” katanya.
Aam memaparkan hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan Program JKN melalui BPJS Kesehatan di Kabupaten Garut susah berjalan dengan baik.
“Salah satu buktinya adalah peningkatan IPKM di Kabupaten Garut tahun 2019-2021 melalui langkah-langkah identifikasi masalah, perencanaan, pemetaan kecukupan sumber daya dan anggaran kesehatan, pembinaan para pelaksana dan sosialisasi program,” jelasnya.
Hasil Penelitian
Menurutnya, kebijakan Program JKN melalui BPJS Kesehatan dalam rangka peningkatan IPKM Kabupaten Garut dapat efektif diimplementasikan melalui penerapan dimensi-dimensi Collaborative Governance yaitu penerapan System Context yang bersandar pada norms dan trust; serta dinamika kolaborasi yang bersandar pada konsep pentahelix mutualistis antara pemerintah, faskes pemerintah, perusahaan swasta, lembaga swadaya (faskes swasta), Perguruan tinggi dan masyarakat umum.
IPK Aam Pathuloh sebelum sidang terbuka adalah 3.54 dan IPK sidang terbuka 3.75. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Aam Pathuloh dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.58 dengan yudisium sangat memuaskan.
Kesan Selama Kuliah di Universitas Pasundan

Setelah sidang terbuka Aam mengatakan bahwa guru besar di Unpas sangat luar biasa. “Bukan hanya sosok guru bagi saya pribadi, tetapi mereka adalah sepuh-sepuh saya yang menjadi teladan hidup dalam berkarya ke depan. Kuliah di sini seolah-olah bagian dari keluarga besar,” ucap Aam.
Menurutnya Unpas menjadi Universitas favorit di Jawa Barat, sehingga ia berharap semoga kualitas dan mutu tetap dijaga.
“Jangan sampai menurun sedikitpun, karena tantangan memang semakin berat ya. Terutama dari sisi lulusan, bagaimana lulusan itu bisa membawa nama besar almamater dan mengabarkan bahwa di Unpas tempat terbaik menuntut ilmu,” pesannya. (ran)