CIANJUR, WWW.PASJABAR.COM – Beberapa kesulitan dialami Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri selama mengidentifikasi jenazah korban gempa di Kabupaten Cianjur.
Dilansir dari ANTARA, Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol dr A Nyoman Eddy Purnama Wirawan mengatakan kesulitan tersebut mulai dari fasilitas pemeriksaan hingga kondisi jenazah.
Secara teknis, DVI Polri memiliki sumber daya manusia yang didukung Inafis, dua dokter forensik Polri, tiga dokter forensik setempat, dan teknisi.
“Kesulitannya karena semua dikerjakan marathon dengan fasilitas dua meja pemeriksaan. Sementara kami melakukan dasar identifikasi,” ungkap Eddy di RSUD Sayang Cianjur, Sabtu (26/11/2022).
Dia menjelaskan kondisi jenazah yang rusak seiring berjalannya waktu menjadi tantangan. Eddy mengatakan pihaknya beruntung mendapat bantuan Inafis dalam pemeriksaan sidik jari.
Namun, pemeriksaan akan menjadi lebih kompleks apabila sidik jari tidak dapat diidentifikasi sehingga menggunakan peralatan lebih, tenaga, dan biaya untuk pemeriksaan DNA, seperti temuan bagian tubuh yang tengah diidentifikasi DVI Polri saat ini. “Menurut catatan kami ada tulang kepala, jadi agak susah,” katanya.
Eddy meminta masyarakat dan para keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk melapor ke Posko Pengaduan Orang Hilang atau Posko Ante Mortem DVI di Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur.
Sebelumnya dilaporkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mengidentifikasi enam jenazah, setelah menerima 14 kantong jenazah korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022) 2022 malam hingga Jumat sore.
Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol dr Adang Azhar di RSUD Sayang Cianjur, Jumat (25/11/2022) mengatakan pihaknya sudah menerima sebanyak 145 kantong jenazah, terdiri atas 144 jenazah utuh dan satu berisi bagian tubuh.
“Pagi tadi kami telah kembali berhasil mengidentifikasi enam jenazah,” katanya.
Jenazah pertama dengan nomor PM 118, teridentifikasi sebagai Indri, wanita 24 tahun. Kedua, jenazah nomor PM 119 teridentifikasi sebagai Andika Sulaiman pria 34 tahun.
Ketiga, jenazah nomor PM 120 teridentifikasi sebagai Tatik Rohayati, wanita 56 tahun. Keempat, jenazah nomor PM 121 teridentifikasi sebagai Yayah Rodiyah, wanita 52 tahun.
Kelima, jenazah nomor PM 122 teridentifikasi sebagai Yeni Siti Rubaeni, wanita 54 tahun, dan keenam jenazah nomor PM 123 teridentifikasi aebagai Fitrianingsih, wanita 24 tahun.
“Adapun jumlah total data yang sudah berhasil teridentifikasi sampai dengan hari ini, Jumat 25 November 2022 adalah sejumlah 130 jenazah, dan ada enam jenazah masih menunggu kelengkapan data antemortem. Sedangkan satu buah body part atau potongan tubuh masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut yaitu nanti menunggu hasil pemeriksaan DNA,” katanya.
Ia juga mengatakan delapan jenazah sedang dalam proses pemeriksaan dan masih berlanjut. (ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…