CIANJUR, WWW.PASJABAR.COM – Pengungsi korban gempa di Kampung Nagrak, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur menggunakan air selokan di pinggir jalan untuk kebutuhan.
Dilansir dari ANTARA, Yusuf (38) seorang pengungsi di sana mengatakan air selokan itu digunakan sejak mengungsi akibat gempa. Adapun warga di tenda pengungsian itu membendung air selokan menggunakan material dari reruntuhan rumah.
“Iya, kebutuhan air warga di selokan saja, dimanfaatkan aja gitu,” kata Yusuf, Sabtu (27/11/2022).
Yusuf menyebut pengungsi korban gempa Cianjur memanfaatkan air selokan itu untuk mencuci piring, cuci muka, hingga kebutuhan mencuci barang-barang lainnya.
Bahkan, kata dia, ada pengungsi yang memanfaatkan air selokan itu untuk berwudhu. Pasalnya, dia menilai air di selokan itu masih cukup bersih untuk digunakan.
“Sepertinya ini air juga bersih karena ada pipa PDAM yang bocor karena rusak, kan di atas ini sumber air PDAM di daerah Cirumput, tapi kalau mandi kita di SMP Negeri 5 Cianjur,” kata dia.
Adapun tenda pengungsian yang dihuni oleh Yusuf terbuat dari terpal seadanya. Di tenda tersebut, dia mengatakan ada sebanyak 20 kepala keluarga yang mengungsi karena rumahnya rusak.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan aliran air PDAM terhambat karena sejumlah pipa yang rusak akibat gempa. Untuk menangani hal tersebut, pihaknya pun mengirimkan air bersih menggunakan truk tangki.
“Dan kemarin pada saat evakuasi, banyak kendaraan-kendaraan, sehingga perbaikan pipa itu sangat sulit dilakukan karena membutuhkan alat-alat, dan membutuhkan pipa yang besar,” kata Herman, Jumat (25/11/2022) lalu. (ran)