CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASPENDIDIKAN

Pentingnya Kompetensi Interpersonal Pada Masa Remaja

Tiwi Kasavela
2 Desember 2022
Pentingnya Kompetensi Interpersonal Pada Masa Remaja

Guru BK SMK Negeri 12 Bandung, Tenty Nurul Hidayah. (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kompetensi interpersonal memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain.

Ketika seseorang memiliki kompetensi interpersonal, maka hal tersebut dapat membantu individu untuk dapat berhubungan secara baik dengan dirinya sendiri dan orang lain yang bermuara pada pemenuhan kebutuhan dalam interaksi dengan sesama individu.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Buhrmester et al. (1988, hlm.93) membuktikan bahwa kompetensi interpersonal pada remaja berperan penting dalam keberhasilan seorang remaja dalam menjalani kehidupan sosialnya di masa dewasa.

Hal tersebut dikarenakan dalam berlangsungya hubungan interpersonal dapat membantu remaja untuk mencapai popularitas dalam kelompok teman sebaya dan keberhasilan atau kesuksesan remaja dalam berhubungan dengan teman sebaya.

Selain itu juga membuat interaksi dengan orang lain menyenangkan dan penuh pengalaman yang nyaman.

Dapat dikatakan ketika individu pada masa remaja menguasai kompetensi interpersonal yang merupakan kemampuan untuk dapat berhubungan baik dengan setiap orang di lingkungannya, maka akan memberikan dampak yang positif terhadap hubungan yang mungkin akan terjadi di masa dewasanya.

Baca juga:   Mulai Besok, Gerakan Vaksinasi Merdeka POLRI Bersama GEMA Pasundan

Remaja sebagai individu merupakan makhluk sosial, tentunya setiap makhluk sosial akan selalu memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam kehidupan dan kesehariannya remaja melakukan berbagai macam interaksi sosial seperti interaksi antarpribadi, pribadi dengan kelompok, dan antarkelompok sehingga membutuhkan suatu kompetensi interpersonal.

Dengan adanya kompetensi interpersonal akan memudahkan remaja untuk dapat menyesuaikan diri, bersosialisasi dengan orang lain di lingkungannya.

Remaja sebagai individu yang dituntut untuk dapat hidup berdampingan dengan lingkungan sosialnya.

Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan Havighurst (Hurlock, 1995, hlm.10) yang mengemukakan bahwa dalam perkembangannya remaja memiliki tugas perkembangan yang menitikberatkan kepada hubungan sosial yakni mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita; mengharapkan atau mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, serta memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.

Semua remaja diharapkan dapat memiliki hubungan sosial yang sangat baik dengan lingkungannya, namun pada kenyataanya masih terdapatnya remaja yang memiliki kesulitan dalam menjalani hubungan sosialnya.

Baca juga:   Sela Duta UNPAS Grow Stronger, Grow Bigger, Grow Together

Hal tersebut dapat dilihat dengan didapatkannya beberapa data hasil penelitian yang mengindikasikan kurangnya kompetensi interpersonal.

Berdasarkan Departemen Kesehatan RI terhadap siswa 18 provinsi, terdapat satu dari enam siswa yang mengalami tindak kekerasan di sekolah, pelaku melakukan tindak kekerasan dengan cara melukai, memberikan ancaman, menciptakan teror dan menunjukan sikap permusuhan sehingga menyebabkan dampak pada korban seperti stress (76%), hilang konsentrasi (71%), gangguan tidur (71%), paranoid (60%), sakit kepala (55%), dan obsesi (52%).

Tindak kekerasan juga berdampak pada perilaku yaitu mereka merasa menjadi jagoan sehingga senang berkelahi (54%), berbohong (87%), serta tidak memperdulikan peraturan sekolah (33%) (Pikiran Rakyat Desember 2020).

Terjadinya fenomena yang menunjukan kurangnya kompetensi interpersonal di kalangan remaja seperti munculnya fenomena siswa yang terisolir, perkelahian antar remaja, geng-gengan, fanatisme dalam berkelompok menjadikan remaja pilih-pilih untuk berteman yang biasanya remaja akan menentukan standar seseorang untuk dijadikan teman.

Baca juga:   Hari Ini 80.792 Peserta Ikuti UTBK Unpad, ITB Ditengah Pandemi Covid-19

Fenomena-fenomena tersebut menunjukan kurangnya kompetensi interpersonal yang disebabkan belum mampunya remaja dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya secara tepat.

Kompetensi interpersonal berperan penting terhadap kehidupan sosial peserta didik pada usia remaja.

Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang berpotensi untuk membantu remaja dalam mencapai penguasan kompetensi interpersonal.

Dalam rangka untuk membantu meningkatkan kompetensi interpersonal peserta didik, dapat dilakukan melalui layanan bimbingan dan konseling, diperlukannya layanan bimbingan dan konseling sebagai upaya untuk membantu perekembangan segala aspek pada peserta didik seperti intelektual, moral, sosial, kognitif dan emosional menjadi optimal.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha membantu peserta didik untuk dapat memahami dirinya yaitu potensi dan kelemahan-kelemahan diri, sebab jika peserta didik dapat memahami kelebihan dan kelemahannya dirinya maka peserta didik akan memiliki kemampuan untuk mengarahkan dirinya kearah realisasi diri yang mempertimbangkan kenyataan sosial dan lingkungan lainnya.

Ditulis oleh Guru BK SMK Negeri 12 Bandung, Tenty Nurul Hidayah.

(*/tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Tiwi Kasavela
Tags: Kompetensi Interpersonal


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Fosil Gajah Purba Stegodon
HEADLINE

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

17 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus di...

Obrolan Grup ChatGPT

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

17 November 2025
unpas

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

17 November 2025
kiwi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

17 November 2025
cuti bersama 2026

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

17 November 2025

Highlights

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

Hujan Deras Sebabkan Jalan di Cililin Amblas dan Rusak Parah

Festival Cireundeu 2025 Pecahkan Antusiasme Warga! Tradisi Sakral & Ketahanan Pangan Lokal Jadi Sorotan Nasional

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.