BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persik Kediri hancur 0-3 oleh Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (7/12/2022). Hasil ini jelas menghadirkan awan hitam di skuad ‘Macan Putih’.
“Kita ini sedikit kecewa karena kekalahan ini. Tapi kita tahu Persib bermain dengan kualitas tinggi,” kata pelatih Persik Divaldo Alves.
Persik sendiri sempat menyulitkan Persib di awal babak pertama. Sejumlah serangan dan peluang berhasil dibuat, tapi tak ada yang berbuah gol. Hal itu jadi catatan tersendiri bagi tim pelatih.
“Kita harus perbaiki efektivitas (dalam urusan mencetak gol_ dan juga harus di transfer windows, cari situasi (pemain baru) yang bisa perbaiki tim,” ucapnya.
Dampaknya, selain tidak bisa mencetak gol, Persik justru kebobolan dua gol yang dicetak David da Silva pada babak pertama. Situasi semakin pelik karena kegagalan eksekusi penalti Renan da Silva yang dihalau kiper Teja Paku Alam berdampak fatal.
“Di babak kedua saya kira dalam situasi penalti waktu ada (Persib unggul) 2-0 kalau ada penalti masuk mungkin mental kita bisa berubah sedikit. Tapi itulah sepak bola, ketika penalti tidak masuk, mental tetap drop,” jelasnya.
Tetap Berusaha Menjebol Gawang
Dalam kondisi tertinggal, para pemain menurutnya tetap berusaha menjebol gawang Persib. Tapi diakuinya sulit bagi pemain Persib mecetak gol. Bahkan Persik justru kebobolan lagi oleh gol Febri Hariyadi yang membuat laga berakhir 3-0 untuk kemenangan Persib.
Terlepas dari skor akhir, Divaldo Alves mengklaim para pemainya tampil baik dalam laga tersebut. Namun hasil akhir tak berpihak pada timnya.
“Saya tidak mau masuk (bicara) soal mental, karena malam ini tim kita main bagus. Kita jujur, kita main bagus, apalagi kita main bukan lawan tim kecil. Tapi ini Persib, Persib itu tim kuat. Saya kira ini ada (hal) positif dari pertandingan ini,” jelasnya.
Sementara itu, pemain Persik M Ridwan juga mengutarakan hal serupa. Persik punya sejumlah peluang saat pertandingan, tapi tak bisa menghasilkan gol. Ia pun mengamini kegagalan eksekusi penalti membuat motivasi para pemain gagal terdongkrak.
“Seperti coach Alves bilang, kita sebetulnya punya peluang di babak pertama dan di babak kedua ada mometum. Kalau seandainya (penalti masuk) kita bisa lebih naik mental dan membalasnya lebih baik,” pungkas Ridwan. (ars)