BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pembangunan Padepokan Pencak Silat di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat alokasi anggarannya mencapai Rp30 miliar.
Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe pembangunan tersebut sudah dianggarkan pada 2023.
“Jadi alokasi anggarannya hampir sekitar Rp30 miliar. Itu masih sangat kurang sebenarnya, karena kita minta agak besar,” ujar Abdul Harris Bobihoe yang dikutip dari ANTARA, Jumat (16/12/2022).
Harris mengatakan anggaran untuk pembangunan Padepokan Pencak Silat di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, akan dilakukan secara bertahap.
“Namun karena memang kondisi keuangan kita belum stabil, ini baru awal dan akan bertahap. Kita di sana mengembangkan atribut dari silat, mulai dari pakaian pangsi, ikat kepala, pedang, segala macam,” sambungnya.
Dia mengungkapkan lahan seluas delapan hektare akan segera dibangun di awal 2023 dan diharapkan paling lambat pertengahan atau akhir tahun 2023 sudah selesai.
Pihaknya bersyukur setelah UNESCO mengesahkan pencak silat menjadi budaya tak benda.
DPRD Jawa Barat, kata Harris, menyambut dan akan menjadikannya sebagai upaya awal bagaimana terus mengembangkan pencak silat ini menjadi sebuah warisan di Jabar.
Ia menuturkan selama ini, Jawa Barat konsisten memajukan dan melestarikan pencak silat baik sebagai olahraga maupun budaya.
“Dan itu kita akan coba kerja sama dengan dinas pendidikan untuk mereka bisa masukkan dalam kurikulum di sekolah-sekolah,” kata dia.
“Mulai dari SD, SMP, SMA sehingga dengan demikian insyaallah kita terus menjaga warisan ini dengan baik. Ini harapan kita,” kata Abdul Harris Bobihoe yang menghadiri acara Hari Pencak Silat Jabar di halaman depan Gedung Sate Bandung, beberapa waktu lalu. (*/ran)