CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Kamis, 19 Juni 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBANDUNG

Inovasi Alat Penyadap Karet Elektrik Karya Mahasiswa ITB

Nissa Ratna
16 Desember 2022
Inovasi Alat Penyadap Karet Elektrik Karya Mahasiswa ITB

Inovasi Alat Penyadap Karet Elektrik Karya Mahasiswa ITB (Foto: itb.ac.id)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Getah karet merupakan komoditas perkebunan terbesar kedua di Indonesia setelah kelapa sawit.

Dengan potensi yang demikian besar, sayangnya kualitas getah karet produksi Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara lain.

Terinspirasi dari kondisi tersebut, mahasiswa FTMD dan STEI ITB berkolaborasi membuat produk alat penyadap pohon karet elektrik yang dilengkapi pemilah bernama SADAPtech untuk membantu meningkatkan kualitas sadapan petani karet.

Ide ini kemudian berhasil menyabet medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di bawah bimbingan Dr. Ir. Aditianto Ramelan.

Mahasiswa yang menggagas SADAPtech tersebut di antaranya Yuman Satriyadi (13620062), M. Rafiuddin Rasyid (13120111), Pande Nyoman Dharmayasa S. (13120076), dan M. Hilmi Fawwaz (18120050).

Alat penyadap SADAPtech bekerja menggunakan gerinda tangan yang dihubungkan dengan baterai sebagai pengganti mata pisau manual.

Dimodifikasi Dengan Optimal

Gerinda ini telah dimodifikasi agar dapat mengikis kulit pohon karet dengan cepat dan rapi sehingga mampu mengejar rentang waktu yang optimal dalam penyadapan.

Baca juga:   SiteVision, Inovasi Karya Mahasiswa ITB Menangkan Juara 2 pada Innovation Track Huawei ICT Competition 2023

Menurut informasi yang mereka dapatkan, rentang waktu penyadapan berpengaruh besar pada kualitas hasil sadapan.

Kualitas karet paling baik ada pada rentang penyadapan antara pukul 5-8 pagi.

Maka dari itu, variabel waktu menjadi dasar dalam pengembangan desain SADAPtech ini.

“Alat penyadap elektrik sebenarnya sudah ada di pasaran, jadi kami mengambil inspirasi dari sana. Cuma bagaimana caranya agar alatnya tidak terlalu mahal kami memakai mesin gerinda tangan yang dihubungkan ke baterai. Lalu kami ubah mata pisaunya supaya bisa melakukan gerakan mengikis kulit pohon,” ujar Pande Nyoman atau yang lebih akrab disapa Oming.

Menggunakan Komponen Elektrik

Untuk pemilahnya, mereka menggunakan servo sebagai penggerak potongan sendok yang berfungsi sebagai pemilah.

Baca juga:   Tim Karla Bionics ITB Berkompetisi di Internasional Swiss Innovation Challenge 2022

Sama seperti penyadap, alat pemilah SADAPtech juga menggunakan baterai dan komponen elektrik untuk mengatur pergeseran pemilah dalam jangka waktu tertentu.

Alat pemilah ini akan memisahkan hasil sadapan yang berbeda dari masing-masing rentang waktu penyadapan, sehingga kualitas yang dihasilkan pun seragam untuk tiap jangka waktu tertentu.

Menurut mereka, SADAPtech memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan digunakan secara luas oleh petani petani karet di Indonesia.

Harganya yang tidak terlalu mahal dengan jaminan karet hasil sadapan yang jauh lebih baik daripada alat penyadap tradisional menjadi harapan baru bagi peningkatan kualitas produksi karet nasional.

Namun alat ini masih memerlukan iterasi desain lanjutan agar fungsinya semakin optimal.

Masukan dari para petani juga sangat diperlukan agar desain yang dibuat dapat menyesuaikan kebutuhan dan preferensi mereka.

“Sebenarnya alat ini feasible dari segi harga, penggunaan, dan fungsinya. Tapi masih butuh iterasi lagi agar produknya benar benar efektif atau mungkin harganya bisa lebih rendah lagi,” kata Rafiuddin.

Baca juga:   ITB Raih Juara 2 pada Ajang Datathon Jabar Georestart 2022

Beberapa perbaikan yang telah dipikirkan oleh keempatnya adalah mengganti gerinda sebagai pisau sadap dengan mata pisau lain yang lebih kecil sehingga alat penyadap lebih praktis.

Selain itu, mereka memiliki visi untuk melengkapi SADAPtech dengan IoT sehingga tiap pemilah antar pohon dapat saling berkomunikasi.

Dalam pengembangan lebih lanjut dari SADAPtech, mereka menargetkan peningkatan kualitas hasil sadapan yang jauh lebih besar daripada peningkatan biaya untuk investasi alat.

“Kami berharap alat ini dapat digunakan petani Indonesia nantinya untuk mendukung peningkatan kualitas hasil sadapan. Sehingga harga karet Indonesia bisa bersaing di kancah internasional, mengingat masih banyak sekali potensi yang bisa digali.” (*/Nis)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Inovasi Mahasiswa ITBPrestasi Mahasiswa ITB


Related Posts

Mahasiswa Arsitektur ITB Menang Lomba Sayembara Perancangan Arsitektur untuk Ruang Publik
PASBISNIS

Mahasiswa Arsitektur ITB Menang Lomba Sayembara Perancangan Arsitektur untuk Ruang Publik

29 Juli 2023
Buat Inovasi di Bidang Transportasi, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Civil Case Innovation DEDIKASI 2023
PASBANDUNG

Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Civil Case Innovation DEDIKASI 2023

29 Juli 2023
Hal yang menyebabkan terjadinya perundungan pada anak.
PASBANDUNG

Aplikasi “BERSUARA”, Inovasi Tim IDE Mahasiswa ITB yang Bantu Cegah Perundungan di Sekolah

13 Juli 2023

Recommended

DPRD Minta Kota Bandung Kejar Target Hard Imunity

DPRD Minta Kota Bandung Kejar Target Hard Imunity

4 tahun yang lalu
Pipa PDAM Bocor Akibatkan Tanah Longsor di Babakan Siliwangi

Pipa PDAM Bocor Akibatkan Tanah Longsor di Babakan Siliwangi

9 bulan yang lalu

PASTV : 42 Lokasi Masuk Kota Bandung Akan Dijaga TNI-Polri Selama PSBB

5 tahun yang lalu
perawatan gigi

Agar Gigi Tak Tanggal di Usia 60-an, Ini Tips Perawatan dari Dokter

1 bulan yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Rail Clinic KAI sambangi Bandung Barat, 300 warga dapat pengobatan gratis. (Uby/pasjabar)
HEADLINE

Rail Clinic KAI Banjir Pasien! 300 Warga Dapat Layanan Kesehatan Gratis

18 Juni 2025

Bandung Barat, www.pasjabar.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung kembali menunjukkan komitmennya...

Jay Idzes. (instagram/@jayidzes)

Emil Audero & Jay Idzes Jadi Rebutan Klub Serie A!

18 Juni 2025
Manchester United

Gila! MU Targetkan Juara Liga Inggris Lewat “Project 150”!

18 Juni 2025
Piala Dunia Antarklub 2025 makin sepi, laga Ulsan HD vs Mamelodi Sundowns cuma ditonton sekitar 3 ribu orang. (Foto: Megan Briggs/Getty Images)

Sepi Banget! Laga Piala Dunia Antarklub 2025 Cuma Ditonton 3 Ribu Orang di Orlando

18 Juni 2025
Presiden La Liga Javier Tebas. (REUTERS/Paul Hanna/File Photo)

“Musnahkan!” Javier Tebas Ancam Hapus Piala Dunia Antarklub FIFA

18 Juni 2025

Highlights

Sepi Banget! Laga Piala Dunia Antarklub 2025 Cuma Ditonton 3 Ribu Orang di Orlando

“Musnahkan!” Javier Tebas Ancam Hapus Piala Dunia Antarklub FIFA

Server SPMB Down & Alamat Fiktif jadi Sorotan Ombudsman

AHY: Sesko TNI Harus Jadi Garda Terdepan Cetak Pemimpin Tangguh dan Visioner

Gila! 8 Klub Luar Negeri Ini Ternyata Milik Taipan Indonesia

Kacau! Piala Dunia Antarklub 2025 Dihujani Kritik

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.