Piala Dunia Qatar 2022 Ulasan : Jhon Be
www.pasjabar.com — Partai
final Piala Dunia Qatar 2022, Argentina vs Prancis tinggal menghitung jam. Semua orang baik pengamat bola, pemerhati sepakbola atau komentator sepakbola pasti sulit memprediksi siapa pemenangnya. Berbeda dengan hati para pendukung Argentina maupun Prancis, mereka pasti yakin dan percaya tim kesayangan mereka akan menjadi juara dunia.
Tetapi semua masih dalam angan-angan, sebab pembuktian pastikan akan ditentukan nanti malam pukul 22.00 (18/12), pertandingan partai final Piala Dunia Qatar 2022 yang di helat di Lusail Stadium Sekaligus menjadi tempat penutupan pesta sepakbola paling Akbar di dunia.
Prediksi FIFA saja, head to head peluang menang 35 persen Argentina dan 34 persen Prancis, Seri 31 Persen, nilainya cukup sama. Artinya tidak ada diantara kedua tim yang diprediksi menang diatas kertas.
Catatan sejarah kedua tim merupakan 2 kali juara dunia, Argentina Juara Dunia 1978 dan 1986. Dekade 1990-an prestasi tim Tango meredum seiring meredumnya bintang mereka Maradona, menjadi Runner up tahun 1990 dan eta Messi dimulai setelah menjadi Runner up tahun 2014.
Era Diego Maradona yang membawa Argentina Juara Dunia 1986, menjadi kan pemain banyak berjulukan seperti si anak emas, si bawang kecil hingga tangan tuhan. Gol tangan tuhan saat melawan Inggris di Semifinal Piala Dunia 1986 sangat fenomenal, dan akan selalu dikenang dunia. Cara bermain sepakbola Maradona yang lincah, pandai mengocek bola hingga mencetak gol tidak akan pernah terlupa oleh dunia. Dunia telah mencatat Diego Armando Maradona sebagai legenda sepakbola.
Kini Argentina memiliki Lionel Messi, namun sejak keikutsertaan Messi di Piala dunia prestasi tertinggi baru di dapat tahun 2014 saat menjadi Runner up piala dunia Brazil. Karir Messi justru mentereng bersama klub nya Barcelona dan PSG. Diusia yang tidak muda lagi 35 tahun, piala dunia Qatar 2022 akan menjadi pembuktian Messi untuk sejajaran dengan Maradona, menjadi legenda sepakbola dunia.
Messi seperti Maradona mampu mengocek bola dan mencetak gol melalui aksi aksi memukau. Messi juga bukan pemain yang mementingkan individual, banyak gol tercipta karena asist nya. Posisi cukup fleksibel bisa sebagai gelandang serang dan terkadang bisa menjadi penyerangan.
Tentu saja Messi bisa mewujudkan itu semua, Messi juga memiliki kesempatan menjadi sepatu emas, bersaingan dengan Kylian Mbappe sama sama sudah mencetak 5 gol.
Sementara Prancis adalah juara dunia 2 kali, kini berstatus sebagai bertahan, dan pernah menjadi juara dunia tahun 1998 dan 2018 di Rusia. Bintang mereka Kylian Mbappe yang masih berusia 24 tahun telah merasakan juara dunia 2018. Momen piala dunia 2022 akan menjadi prestasi keduanya jika dirinya bisa membawa Prancis juara di Qatar. Pemuda ini tampaknya bisa menjadi legenda sepakbola Prancis dengan prestasinya di piala dunia.
Legenda mereka Michel Platini tidak pernah membawa Prancis juara dunia. Hanya Zinedine Zidane yang mampu membawa Prancis juara dunia tahun 1998 namun torehan gol Zizau telah dikalahkan oleh Mbappe yang sudah mengemas 9 gol di piala dunia, Zidane hanya 5 gol. Memang tipe permainan Zidane dengan Mbappe tidak sama, Mbappe adalah penyerang murni, Striker. Dia memiliki naluri mencetak gol yang tinggi ditopang kekuatan fisik dan kecepatannya, Mbappe sangat ditakuti pertahanan lawan.
Sementara Zizau adalah gelandang serang, pengatur serangan dan kapten tim Prancis. Memang Era Zidane telah di gantikan Mbappe, tetapi segudang prestasi yang ditorehkan Mbappe hingga saat ini, tampaknya belum bisa mengantikan nama besar Zidane. Maka momen final piala dunia Qatar akan menjadi pembuktian Mbappe. Bahwa dia layak sebagai legenda baru Prancis.
*Adu Strategi Pelatih
Materi pemain dari kedua tim, baik Prancis dan Argentina sama sama kuat. Tentu dalam pertandingan pamungkas kedua tim akan menampilkan skuad terbaik yang ada. Sejauh ini tidak ada laporan pemain yang cedera atau akumulasi kartu.
Pengalaman kedua tim telah meraih dua kali piala dunia. Ini membuat mental tim sama sama berada diatas ambang percaya diri bisa juara. Sehingga jika di prediksi tinggal bagaimana pelatih kedua tim beradu strategi.
Jika kekuatan pemain sama dan mental tim sama, maka pertandingan nanti malam merupakan partai adu strategi Scaloni vs Deschamps. ***
Prediksi pemain Argentina :
Pelatih: Lionel Scaloni
Formasi 4-4-2
Emiliano Martinez (Aston Villa), Marcos Acuna (Sevilla) , Cristian Romero (Tottenham Hotspur), Nicolas Otamendi (Benfica), Gonzalo Montiel (River Plate), Angel Di Maria (Juventus), Rodrigo de Paul (Atletico Madrid), Enzo Fernandez (Benfica), Alexis Mac Allister (Brighton & Hove Albion), Lionel Messi (Paris Saint-Germain), Julian Alvarez (Manchester City).
Cadangan: Geronimo Rulli (Villarreal), Nahuel Molina (Atletico Madrid), Franco Armani (River Plate), Nicolas Tagliafico (Ajax Amsterdam), Nicolas Tagliafico (Ajax Amsterdam), German Pezzella (Fiorentina), Cristian Romero (Atalanta), Juan Foyth (Tottenham Hotspur), Papu Gomez (Sevilla), Guido Rodriguez (Real Betis), Thiago Almada (Major League Soccer Atlanta United), Exequiel Palacios (Bayer Leverkusen), Leandro Paredes (Juventus), Paulo Dybala (AS Roma), Lautaro Martinez (Inter Milan), Angel Correa (Atletico Madrid).
Prediksi Pemain Prancis :
Pelatih : Didier Deschamps
Formasi : 4-2-3-1
Hugo Lloris (Tottenham Hotspur), Jules Kounde (Barcelona), Raphael Varane (Manchester United), Dayot Upamecano ( Bayern Munchen), Theo Hernandez (AC Milan), Aurelien Tchouameni (Real Madrid), Adrien Rabiot (Juventus); Ousmane Dembele (Barcelona), Antoine Griezmann (Atletico Madrid), Kylian Mbappe (Paris Saint-Germain), Olivier Giroud (AC Milan).
Cadangan: Steve Mandanda (Rennes), Alphonse Areola (West Ham United), Benjamin Pavard (Bayern Munich), Ibrahima Konate (Liverpool), William Saliba (Arsenal), Axel Disasi (Monaco), Matteo Guendouzi (Marseille), Eduardo Camavinga (Real Madrid), Kingsley Coman (Bayern Munich), Jordan Veretout (AS Roma), Youssouf Fofana (Monaco), Marcus Thuram (Borussia Monchengladbach), Randal Kolo Muani (Eintracht Frankfurt).