BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Universitas Pasundan memiliki layanan kesehatan yaitu Klinik Unpas. Klinik ini tersebar di tiga kampus, di antaranya Kampus Lengkong, Kampus Tamansari dan Kampus Setiabudhi.
Lokasi klinik di Kampus Tamansari berada di pintu masuk gedung lama. Kampus Lengkong di basement yang bersebelahan dengan ruang Himpunan Mahasiswa. Sementara Kampus Setiabudhi di belakang Asrama Putri Hj. Fatimah.
Klinik Unpas dapat dimanfaatkan secara gratis oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Koordinator Klinik Unpas Nur Atikah, S.Pd. mengatakan, Klinik Unpas melayani pengecekan dan konsultasi kesehatan, layanan berobat, layanan pasca kecelakaan ringan, dan konsultasi obat.
“Klinik Unpas buka dari Senin-Sabtu mulai pukul 09.00 – 14.00 WIB. Setiap hari, ada dokter yang praktik bergantian untuk melayani pasien,” katanya yang dikutip dari laman unpas.ac.id pada Jumat (6/1/2023).
Klinik ini berupaya memberikan pelayanan profesional dengan dukungan dokter-dokter andal dan fasilitas yang memadai dengan dibantu kurang lebih 10 dokter. Tiap klinik dilengkapi ruang tunggu, ruang periksa, dan ruang apoteker untuk memproses obat.
“Selain konsultasi kesehatan dan layanan berobat, Klinik Unpas juga menyediakan ambulan untuk mengantar pasien apabila perlu penanganan lebih lanjut. Untuk obat-obatan, kami hanya menyediakan obat-obatan umum,” jelasnya.
UKM atau mahasiswa juga dapat menggunakan ambulan jika ada kegiatan lapangan yang memerlukan fasilitas dan tenaga medis.
Klinik ini hanya melayani pemeriksaan penyakit ringan. Untuk berobat atau periksa kesehatan, mahasiswa cukup memperlihatkan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan akan diberikan kartu tanda berobat.
“Kartu tersebut wajib dibawa jika mahasiswa mau berobat kembali. Jika kartu hilang, maka akan dikenakan biaya sebesar 5 ribu rupiah untuk penggantian kartu baru,” tambahnya.
Sebelum pandemi Covid-19, klinik ini menggandeng UKM Korps Sukarela (KSR) untuk membantu operasional klinik.
“Sekarang kami fokus meningkatkan pelayanan dan mempublikasikan layanan klinik ini agar mahasiswa memanfaatkan fasilitas yang disediakan kampus. Upaya publikasi dilakukan dengan menempelkan pamflet di ruang terbuka kampus dan menginformasikan melalui BEM maupun UKM,” pungkasnya. (*/ran)