BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Pasundan (Unpas) menggelar Yudisium dan Sumpah Profesi Guru di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus Tamansari, Jumat (29/12/2022) lalu.
Dilansir dari laman unpas.ac.id pada Jumat (6/1/2023), PPG Unpas telah meluluskan 519 orang, meliputi mahasiswa PPG dalam Jabatan dan PPG Prajabatan bidang studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, PPKn, dan PGSD.
Yudisium dan Sumpah Profesi Guru dihadiri Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., dan jajaran petinggi lainnya.
“200 orang mengikuti yudisium dan sumpah profesi secara luring, sementara sisanya melalui Zoom Meeting,” jelas Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd., Kamis (5/1/2023).
Dia menuturkan, untuk lulus program PPG dan mendapatkan sertifikat pendidik, mahasiswa harus mengikuti uji kompetensi yang terbagi menjadi uji kinerja dan uji pengetahuan.
Uji kinerja diselenggarakan untuk menilai kemampuan peserta dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Uji kinerja dinilai menggunakan instrumen yang telah ditetapkan Kemendikbudristek melalui Ditjen GTK.
Sedangkan uji pengetahuan merupakan uji kompetensi yang diselenggarakan serentak secara online untuk mengukur pemahaman peserta tentang capaian pembelajaran lulusan (CPL).
Tahun ini, PPG menerapkan sistem baru. Peserta PPG Prajabatan tahap 1 dan 2 wajib menjalani praktik pengalaman lapangan (PPL).
“Peserta PPG Prajabatan dipersiapkan untuk menggantikan guru yang akan pensiun, dengan catatan bidang studinya sama. Misalnya, di suatu sekolah ada guru Matematika yang sebentar lagi pensiun, maka peserta PPG Prajabatan Pendidikan Matematika bisa ditempatkan di situ,” paparnya.
Dengan skema tersebut, peserta PPG Prajabatan diharapkan bisa segera diangkat di sekolah tersebut setelah guru pengampu mata pelajaran pensiun.
“Memang ada beberapa kendala, salah satunya bidang studi Pendidikan Biologi. Peluang atau kebutuhan di lapangan lebih sedikit dibanding jumlah lulusan PPG Prajabatan Pendidikan Biologi. Tapi, kami terus upayakan agar ketimpangan itu bisa diatasi,” katanya.
Seiring dengan perkembangan teknologi pembelajaran, guru diminta untuk mengurangi bahkan meninggalkan pembelajaran masa lalu.
“Berlakulah inovatif dan sesuai zaman. Lakukan penelitian terkait inovasi yang nantinya menghasilkan penelitian tindakan kelas. Manfaatnya untuk kenaikan jabatan fungsional mereka sendiri,” terangnya.
Menurutnya, jika guru melakukan inovasi, peserta didik juga akan tersentuh inovasi, sehingga kenaikan jabatan fungsional tidak sia-sia.
Ia berharap, lulusan PPG Unpas bisa memperhatikan dan menapaki lima komponen pendidikan agar memperkuat SDM Indonesia di tahun 2045.
“Kami harap, pembelajaran yang dilakukan lulusan PPG Unpas di sekolah dilengkapi dengan intelligence quotient (IQ), emotional quotient (EQ), spiritual quotient (SQ), digital quotient, dan Indonesian quotient,” pungkasnya. (*/ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…