BOGOR, WWW.PASJABAR.COM – Banyaknya remaja yang stop truk demi konten di media sosial hingga mengakibatkan tewas, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan akan segera berkoordinasi dengan kepolisian.
Dilansir dari ANTARA, Bima Arya dan pihak kepolisisan akan menguak jaringan remaja yang stop truk di jalan demi konten media sosial hingga telah menewaskan beberapa temannya di sejumlah daerah,
“Nanti saya akan koordinasi dengan kepolisian, teman-teman di wilayah camat, lurah, untuk menguak jaringan ini, untuk apa targetnya. Kan kita prihatin kalau hanya untuk konten mengorbankan jiwa, mengancam keselamatan ada sesuatu yang salah di sini,” tegas Bima.
Dia menyampaikan segera mempelajari fenomena aksi menyetop truk hanya demi konten oleh remaja-remaja yang kini viral.
Menurutnya berkoordinasi dengan kepolisian dan aparatur wilayah seperti camat dan lurah perlu dilakukan untuk mendeteksi adakah warganya yang terindikasi masuk jaringan media sosial Facebook dan lainnya yang sering digunakan untuk mengajak membuat konten menyetop truk tersebut.
Wali Kota Bogor itu berpandangan bahwa peristiwa dengan jarak yang tidak terlalu jauh antara kejadian di Kota Bogor pada Kamis (5/1/2023) malam yang menewaskan remaja warga Kampung Lebak Nangka Dekeng, Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Timur berinisial MSA (15).
Sebelumnya dikabarkan, korban tewas berusia 20 tahun dengan identitas yang belum diketahui. Namun demikian, pihak keluarga menyampaikan anaknya yang tewas tertabrak truk masih berusia 15 tahun.
Kemudian, menyusul kejadian serupa di Kabupaten Bogor. Seorang remaja tewas tertabrak truk, usai mencoba menghadangnya di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kejadian itu dikabarkan terjadi pada Sabtu (14/1/2023). Pihak Desa Gunungputri pun memanggil kreator konten setop truk maut ini. (ran)