CAHAYA PASUNDAN

Bentuk Self Love Dalam Perspektif Islam

ADVERTISEMENT

*) Cahaya Pasundan

Oleh : Prof.Dr. H. Ali Anwar,M.Si (Ketua Bidang Agama Paguyuban Pasundan)

Setiap menusia memiliki tiga potensi ruhaniah, yaitu akal, jiwa dan ruh. Ketiga potensi tersebut akan membentuk karakter atau akhlak setiap individu, baik terhadap dirinya maupun selainnya. Karakter tersebut ada yang baik dan adapula yang buruk.

Berikut ini adalah bentuk self love sebagai akhlak yang baik terhadap dirinya sendiri.

  1. Sabar

Sabar artinya tabah hati atau pengendalian hawa nafsu dan kelapangan untuk menerima apapun yang menimpanya dengan sikap baik dan positif.

Pada dasarnya, sabar merupakan interaksi seseorang dengan dirinya sendiri. Ia merupakan akhlak yang dihasilkan dari proses Pendidikan dan penghayatan terhadap nilai-nilai yang terkanung dalam wahyu Allah dan dalam kehidupan nyata.

Sifat sabar ini sangat ditekankan dalam Al-Qur’an Qs An-Nahl (16:126)

“Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang seimbang, akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” (Qs An-Nahl (16:126))

Sabar sangat diperlukan dalam segala situasi dan sepanjang waktu, baik Ketika susah maupun dikala senang.

  1. Tawakal

Secara umum tawakal artinya pasrah secara total kepada Allah. Kepasrahan diri seseorang dihadapan Allah hendaknya bagaikan mayat dihadapan orang yang memandikannya.

Dalam konteks Akhlak seseorang terhadap dirinya, tawakal berarti pasrah berserah diri kepada Allah setelah melaksanakan suatu rencana atau pekerjaan.

Apabila rencana sudah matang, lalu usaha dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan rencana, maka asilnya diserahkan kepada Allah. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah yang berbunyi:

“…Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadanya.” (QS. Ali Imran (3:159)

Seseorang hendaklah memastikan sesuatu rencana yang dibuatnya, apalagi memastikan hasil yang diusahakannya. Sebaliknya ia harus menggantungkan kepada Allah hasil apa yang akan ia peroleh dari rencana yang ia kerjakan. Dalam hal ini Allah Swt berfirman:

“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu “sesungguhnya aku akan mengerjakan itu esok pagi” kecuali dengan menyebut “InsyaAllah”. Dan ingatlah (Sebutlah) tuhanmu jika kamu lupa, dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku memberikan petunjuk kepada yang lebih dekat kebenaranyya daripada ini” (Qs Al-Kahfi 18:23-24)

Dalam ayat lain dijelaskan:

“Dan tidak seorangpun yang mengetahui pasti apa yang akan diusahakannya besok, dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal” (Qs. Luqman 31:34)

  1. Ridha

Ridha artinya rela, suka dan senang atau lapang dada terhadap sikap seseorang kepadanya dan menyerahkannya kepada Allah. Pengertian Ridha seperti ini merupakan perpaduan sabar dan tawakal, sehingga melahirkan sikap mental yang tenang dan senang dalam menghadapi segala situasi dan kondisi. Ridha bukan berartisikap fatalis, yaitu sikap pasrrah tanpa usaha sungguh-sungguh, melainkan rela menerima apa ang telah diusahakan atau kelegaan ati dalam menerima realitas hidup. Hal ini disebutkan dalam Firman Allah yang berbunyi:

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang suka lagi disukai-Nya, dan masuklah kepada jamaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surgaku.” (Qs Al-Fajr 89:27-30)

  1. Syukur

Syukur adalah sikap untuk berterimakasih atas apa yang diperoleh dari Allah atau dari sesama manusia. Bersyukur bukan hanya sekedar ucapan, melainkan disertai dengan sikap dan perbuatan. Oleh karena itu, bersyukur dapat juga berarti menggunakan segala sesuatu yang telah diperoleh pada hal-hal yang baik.

Syukur seperti itulah yang paling tinggi nilainya, yaitu menggunakan nikmat yang dikaruniakan tuhan sebagaimana mestinya.

Jika seseorang dapat mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya, maka pasti Allah akan menambah lagi pemberian-Nya, seperti ditegaskan dalam firman-Nya:

“…Sungguh, jika kamu sekalian bersyukur, tentu Aku akan tambah (Nikmat) untukmu, tetapi apabila kamu kufur (Terhadap Nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sungguh amat pedih.” (Qs Ibrahim 14:7)

Disamping sikap-sikap diatas, masih banyak sikap lainnya yang merupakan Akhlak seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai bentuk self love. Sikap-sikap tersebut antara lain adalah ikhlas, adil, tawaduk (rendah hati), menjaga Kesehatan diri dengan cara berolah raga dan memelihara makanan dan minuman yang dikonsumsi, memelihara kesucian dan kebersihan diri, pemaaf, jujur dalam perkataan dan perbuatan, berani, senantiasa mawas diri, dan meninggalkan segala sesuatu yang sia-sia atau tidak bermanfaat. (Nis)

Nissa Ratna

Recent Posts

Jangan Sembarang Gula! Ini Jenis Gula yang Baik untuk Penderita Diabetes

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr.…

46 menit ago

Puluhan Pengungsi Gempa di Kertasari Mengeluh Sakit, Tim Medis Dikerahkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Akibat cuaca dingin, puluhan pengungsi di tenda pengungsian gempa Kertasari mengeluh sakit.…

2 jam ago

Dedi Mulyadi Ajak Paguyuban Pasundan Lakukan Ini di Jabar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan…

2 jam ago

Jeni Cindianti, Gadis dengan Segudang Cita-cita

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Jeni Cindianti, yang akrab dipanggil Jeni, adalah sosok gadis yang penuh dengan semangat…

2 jam ago

Operasikan Dapur Umum untuk Pengungsi Gempa, 7.000 Paket Makanan di Siapkan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Pemerintah Kabupaten Bandung mulai mengoperasikan dapur umum untuk mendukung kebutuhan logistik bagi…

3 jam ago

Tiga Kali Beruntun! Jawa Barat Kunci Gelar Juara Umum di PON 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kontingen Jawa Barat dipastikan berhasil mengunci gelar juara umum pada Pekan Olahraga…

3 jam ago