BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung terus melanjutkan catatan positifnya. Di bawah asuhan pelatih Luis Milla, total Persib sudah melakoni 14 laga tanpa tersentuh kekalahan.
Pencapaian ini membuat Persib saat ini bercokol di puncak klasemen sementara Liga 1 2022/2023. Peluang menjadi juara pun terbuka lebar.
Tapi, perjuangan sesungguhnya belum selesai. Persib masih harus melakoni perjalanan panjang agar benar-benar bisa jadi juara.
Salah satu yang harus dilakukan untuk mewujudkan ambisi itu adalah dilarang besar kepala. Sebab hal itu bisa jadi batu sandungan dan membuat ‘Maung Bandung’ tergelincir saat bertanding.
Bek Persib Achmad ‘Jupe’ Jufriyanto mengungkap cara pelatih Luis Milla agar para pemain tak besar kepala. Pria asal Spanyol itu selalu mengingatkan pemain agar fokus pada setiap laga.
“Sebagai pemain kita selalu melakukan yang terbaik (sesuai dengan) yang pelatih inginkan dan beliau selalu mengatakan setiap pertandingan itu adalah final,” kata Jupe.
Setiap Laga Harus Dijalani Dengan Penuh Kerja Keras
Hal itu yang menurutnya selalu ditanamkan dalam benak para pemain Persib saat ini. Sehingga setiap laga selalu dijalani penuh kerja keras.
“Jadi itu yang harus kita jaga. Itu yang harus kita tekankan dalam diri pemain,” ucapnya.
Pandangan itulah yang selalu menyertai diri para pemain ketika bertanding. Mereka selalu berusaha habis-habisan demi memburu kemenangan. Hasilnya pun sejauh ini berjalan positif.
“Dalam setiap pertandingan final itu seperti apa sih, final itu kan cuma sekali. Jadi kita harus benar-benar melakukan yang terbaik di setiap pertandingan dan setiap latihan kita juga arus selalu fokus, enjoy, tidak tertekan dengan satu hal apapun,” jelas Jupe.
Sementara itu, untuk menatap gelar juara, Persib akan menghadapi batu sandungan di laga berikutnya. Persib akan menghadapi lawan tangguh, yaitu Bali United.
Laga dijadwalkan digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (10/2/2023). Dalam laga ini, Persib berstatus sebagai tim tamu. Sedangkan Bali United adalah tuan rumah.
Bali United terpaksa mengungsi gegara tak bisa menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali. Itu karena stadion itu sedang direnovasi mengingat akan jadi venue Piala Dunia U-20. (ars)