PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menghidupkan lampu lalu lintas di simpang Jalan Lombok-Bangka-Belitung atau yang biasa disebut simpang lieur.

“Kami sering menerima laporan bahwa di simpang Jalan Lombok-Bangka-Belitung sering terajdi kecelakaan dan kondisi jalan sangat semerawut,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Khairul Rijal, kepada wartawan Jumat (10/2/2023).

Rijal mengatakan, di simpang tersebut, sebelumnya tidak ada traffic light dan hanya mengandalkan marka jalan yang sudah dipasang satu tahun terakhir ini.

“Jalan Lombok Selatan yang semula kendaraan bergerak dari Selatan (dari arah kantor Kecamatan Sumur Bandung, red) ke Utara (menuju stadion/Jalan Lombok Utara, red) kita balik arah menjadi dari Utara ke Selatan,” ungkap Rijal.

Rijal mengatakan, nantinya kendaraan yang dari arah Selatan di depan Kantor Kecamatan Sumur Bandung belok kiri ke Jalan Banda.

“Jadi Jalan Banda (area bawah, red) yang semula dua arah menjadi satu arah. Dari kantor kecamatan menuju Lapang Saparua,” ungkapnya.

Dishub Kota Bandung Masih Cari Pola Ideal

Sementara ini, pada Jumat (10/2/2023) ini akan diberlakukan setting waktu siklus mencari pola ideal. Saat uji coba awal, tiap kaki simpang lampu merahnya masing-masing 25 detik. Sehingga total waktu siklus lampu lalu lintas di simpang Jalan Lombok – Jalan Bangka – Jalan Belitung sebanyak 100 detik.

“Masih ada kendala dari arah Selatan (Jalan Bangka, red) dan Barat sehingga kita berikan tambahan waktu dan akhirnya sekarang lebih mengalir. Jadi kurang dari dua menit warga menanti untuk satu siklus. Alhamdulillah bisa ketarik semua panjang antrean,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya akan kembali melakukan pengecatan marka, baik zebra cross maupun marka tengah dan marka tepi di simpang tersebut. Hal ini dilakukan untuk membagi jalur. Sehingga tidak ada kendaraan yang mengambil jalur yang berlawanan karena itu berisiko.

“Pengecatan akan dilakukan malam hari, karena kalau siang hari akan menggau pengguna jalan,” terangnya.

Dengan dioperasikannya traffic light di simpang ‘lieur‘ ini, Rijal mengatakan harapannya agar masyarakat bisa lebih tertib mengikuti traffic light dan pola arus yang telah ditetapkan.

Simpang Kalimantan – Belitung dan Patrakomala – Gandapura

Selain simpang lieur, dari analisa dan laporan warga simpang lainnya yang juga rawan kecelakaan lalu lintas adalah Simpang Kalimantan – Belitung (samping Taman Lalu Lintas) dan Patrakomala – Gandapura (dekat Taman Foto). Di dua simpang Ir sudah dipasang traffic light.

“Untuk Simpang Kalimantan – Belitung, kami dapat surat dari Komandan Dinas Sejarah, itu ambulansnya hampir tiap Minggu dipakai untuk ngantar korban laka. Alhamdulillah sekarang sudah pasang traffic light, sudah tidak ada laporan. Masyarakat tinggal mengikuti traffic light yang sudah kita setting,” tuturnya.

Untuk Simpang Patrakomala-Gandapura, pihaknya mendapatkan laporan dari kewilayahan bahwa di kawasan itu pun sering terjadi laka. Bahkan, jera terjadi adu mulut saat kendaraan saling berpapasan.  Sekarang ini sudah dipasang traffic light, dan sudah lebih tertib.

Diharapkan, dengan adanya pemasangan traffic light di simpang lieur maka kejadian kecelakaan lalu lintas berkurang drastis, atau bahkan sampai zero, idak ada lagi kasus kecelakaan di area tersebut. Kemudian, pola arus kendaraannya lebih mengalir dan tertib, tidak mengunci ditengah.

“Jadi kalau volume tinggi, mausk ke tengah ini jadi hambatan lalu lintas,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan, pada hari pertama dioperasikannya traffic light ini, masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh warga. Rijal mengatakan ini masih merupakan hal yang wajar, mengingat warga masih belum tersosialisasikan.

“Ke depan, kita pastikan warga akan lebih tertib karena sudah mengetahuinya,” pungkasnya. (put)