BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menyikapi maraknya tindak kejahatan yang terjadi di Kota Bandung, Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKS Khairullah menilai ada tindakan yang harus segera dilakuan untuk mencegah kejahatan terjadi.
Lelaki yang akar disapa Iyung ini melihat setidaknya ada dua kategori yang bisa dilakukan oleh Pemkot Bandung dan seluruh stakeholder untuk mencegah kejahatan di Kota Bandung.
“Yang pertama adalah beberapa hal yang harus segera dilakukan, seperti patroli, hidupkan kembali siskamling, dan perbaikan fasilitas umum yang terkait upaya mendukung keamanan, seperti PJU dan PJL,” ujar Iyung.
Selain itu, ada juga yang harus dilakukan bertahap namun komprehensif, karena hal tersebut perlu waktu. Seperti penguatan keluarga. Karena kejadian begal itu sering dilakukan oleh pelajar dan itu perlu didikan dari rumah.
“Ini perlu waktu, bertahap dan komprehensif. Semua stakeholder harus bersatu, tokoh agama, tokoh masyarakat sama-sama bertanggungjawab terhadap kondisi di Kota Bandung,” tuturnya,
Iyung melihat ada upaya Pemkot Bandung dalam upaya menyegerakan beberapa hal di atas.
Ditanya mengenai kejahatan di Kota Bandung, Iyung melihat sebenarnya tidak terlalu meresahkan, karena semua masih teratasi. Jika ada masyarakat yang sudah tidak aman keluar malam, Iyung mengatakan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
“Ini kan jaman media, satu kejadian bisa diviralkan sehingga resonansi luar biasa. Sebenarnya dulu lebih banyak lagi, tapi kan tidak diviralkan, sehingga resonansi tidak seluas sekarang,” tuturnya.
Di sisi lain, Iyung juga menilai pihak kepolisan sudah maksimal dalam menjaga keamanan. Hanya saja keterbatasan personel dan alat. Iyung juga menilai yang menjadi penyakit kita dari dulu adalah, kebutuhan dan anggaran tidak sesuai.
“Kepolisisan sebenarnya sudah meminta CCTV kepada Pemkot Bandung. Tapi kita juga terkendala anggaran. Sehingga penyediaan memang bertahap,” terangnya.
Masalah Kota Bandung Mulai Kompleks
Menurut Iyung masalah keamanan di Kota Bandung sudah mulai kompleks. Iyung menceritakan, saat rapat kewasapadaan dini di Kota Bandung, ada keluar fakta yang muncul bukan hanya soal keamanan, melainkan karakter masyarakat.
“Contohnya dengan adanya HP, anak-anak kita dengan HP, main HP bersama dan informasi di HP tidak bsia disaring, Termasuk nilai-nilai maskarakat. Ini menyebabkan bagaimana tindak kejahatan dan tawuran terjadi di masyarakat,” papar Iyung.
Iyung mengatakan, bahkan ada geng remaja dengan nama ‘Cagar’ atau cari gara-gara dengan moto damai hayu ribut hayu. Ini menggambarkan adanya pergeseran karakter bangsa, dan Iyung melihat ini PR kita bersama, tidak bisa menyalahan salah satu pihak.
“Ini menjadi permasalahan yang mengemuka. Bagaimana semua pihak harus bisa mencegah hal ini dari kelompok yang paling kecil,” tuturnya. (put)