BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Dinkes Jabar) mencatat pada tahun 2022 lalu ada 189 kasus dan 33 orang meninggal akibat penyakit kencing tikus atau leptospirosis.
Terdapat tiga daerah penyumbang leptospirosis, di antaranya Kota Tasikmalaya dengan 2 orang, Kota Bandung 1 orang dan Kabupaten Pangandaran 29 orang meninggal dunia.
Pada tahun 2023, ada 9 kasus leptospirosis dan 2 orang meninggal dunia diakibatkan penyakit kencing tikus ini. Yakni berada di Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.
Total sepanjang 14 bulan terakhir, Dinkes Jabar mencatat ada 35 orang meninggal dunia akibat leptospirosis.
Diketahui, penyakit kencing tikus ini diakibatkan oleh kuman bernama leptospirosis. Kuman tersebut hidup di urin tikus. Jika urin tikus yang mengandung leptospirosis masuk ke tubuh manusia melalui luka kulit, maka akan mengalami gangguan ginjal, otak dan dapat merusak jantung manusia.
“Penyakit kencing tikus ini dapat di sembuhkan oleh antibiotik. Meski demikian, jika terlambat di berikan antibiotik, pasien dapat mengalami penurunan kesehatan hingga kematian,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, dr. Rochadi.
Masyarakat diimbau agar menggunakan sepatu berbahan dasar karet jika menerjang banjir dan bertani agar terhindar dari penyakit leptospirosis. (uby)