BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Febri Hariyadi musim ini menjalani musim yang kurang baik. Ia terbilang jarang mendapatkan bermain. Bahkan ia sangat langka jadi starter, baik di era pelatih Robert Alberts maupun Luis Milla. Namun, laga Persib vs Persikabo 1973 akan menjadi panggung pembuktian bagi Febri Hariyadi.
Laga Persib vs Persikabo akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023).
Pelatih Luis Milla pun memboyong Febri dalam sesi konferensi pers sehari jelang laga. Itu menegaskan bahwa Febri dipastikan jadi starter.
Meski begitu, Luis Milla mewanti-wanti Febri agar meningkatkan kualitasnya. Meski dinilai pemain bagus, Febri menurutnya wajib meningkatkan kemampuan jika ingin lebih sering dapat kesempatan bermain.
“Febri menurut saya adalah pemain yang penting, tapi dia perlu harus bisa lebih kompetitif lagi,” ujar Luis Milla, Jumat (14/5/2023).
Ia membenarkan jika musim ini memang cukup berat bagi Febri. Sebab Febri sempat dihantam cedera dan masa pemulihannya cukup lama.
Setelah pulih, kemampuan Febri belum sesuai harapan. Oleh karena itu, Febri harus meningkatkan kapasitasnya.
“Dia perlu lebih bekerja keras dan menunjukkan spiritnya. Saya selalu berharap supaya Febri bisa memperlihatkan performa yang lebih baik lagi,” jelas Luis Milla.
Sementara itu, Febri siap menjawab kepercayaan dari sang pelatih. Ia akan membayar lunas dengan menampilkan permainan terbaik dan membantu tim meraih kemenangan atas Persikabo.
“Berbicara soal persiapan, tentunya saya sebagai pemain siap untuk bermain dan saya mewakili pemain sudah sepakat untuk memberikan yang terbaik di pertandingan terakhir,” ujarnya.
Selain ingin menutup akhir musim dengan hasil manis, perpisahan dengan kiper I Made Wirawan juga jadi tambahan motivasi. Sehingga, kemenangan jadi target yang tak bisa ditawar.
“KIta tahu kita kembali ke homebase yang sebenarnya dan itu juga jadi motivasi sendiri bagi para pemain, apalagi didukung Bobotoh dan juga laga terakhir bagi Bang Made. Tentunya kita ingin memperlihatkan, ingin memberikan yang terbaik,” tutur Febri.
Persikabo Ingin Gagalkan Akhir Manis Persib di GBLA
Persikabo 1973 ingin menggagalkan akhir manis laga terakhir Persib Bandung saat kedua tim bertarung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023). Sebaliknya, justru Persikabo yang ingin menutup musim ini dengan hasil manis.
Pelatih Persikabo Aidil Sahak mengatakan timnya sudah dipersiapkan maksimal jelang duel kontra Persib. Ia pun optimistis para pemain akan berjuang maksimal dan meraih kemenangan di kandang Persib.
“KIta tahu ini game terakhir di liga, amat penting, saya yakin tim akan kasih yang terbaik karena untuk tim bermain bola. Insya Allah saya yakin dengan pemain saya,” kata Aidil Sahak, Jumat (15/4/2023).
Menurutnya, para pemain Persikabo akan mati-matian di lapangan untuk menjegal Persib. Semua pemain pun sudah sepakat untuk melakukannya.
“Untuk hari esok pemain saya akan berusaha kasih yang terbaik, bermain dengan baik untuk habiskan game yang terakhir,” ungkap pria asal Malaysia itu.
Ia sendiri memandang Persib sebagai tim tim tangguh. Meski di awal musim terseok-seok tapi perlahan Persib bangkit dengan kekuatan baru di tangan Luis Milla.
Namun ia sama sekali tak gentar. Perjuangan maksimal akan dikerahkan sampai laga usai. “Skornya masih 0-0 sebelum game. Penting buat kita untuk berusaha dan coba kasih maksimal buat besok,” tegasnya.
Hal serupa dikemukakan pemain Persikabo Lucas Gama. Menurutnya tim sudah bersiap maksimal agar bisa langsung tancap gas dan meraih kemenangan.
“Kami harap di laga terakhir musim ini kami bisa memainkan laga yang bagus lagi,” singkat Lucas Gama.
Menanti Langkah Akhir I Made Wirawan yang Pensiun
I Made Wirawan memutuskan akan pensiun sebagai pesepak bola. Persib Bandung jadi klub terakhir yang dibelanya dalam karier profesionalnya.
Laga Persib vs Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023), pun akan jadi laga perpisahan bagi Made. Bahkan manajemen dan Bobotoh sudah menyiapkan perpisahan khusus bagi Made.
Ia sendiri belum tahu apakah akan dimainkan atau tidak dalam laga tersebut. Yang pasti, ia tetap memandang laga kontra Persikabo sangat spesial di akhir kariernya.
“Pastinya itu spesial buat saya karena itu merupakan pertandingan terakhir saya nanti,” ujar Made.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bobotoh yang selama ini selalu mendukungnya sejak bermain untuk Persib. Ia benar-benar merasa nyaman jadi bagian Persib.
Made lalu mengenang masa manisnya bersama Persib, mulai dari juara trofi mayor ISL 2014, turnamen bergengsi Piala Presiden 2015, hingga trofi-trofi lainnya.
Ia juga sangat mengenang konvoi yang dilakukan saat Persib juara. Namun ada juga kenangan buruk, salah satunya ketika ia pernh pingsan dalam pertandingan.
“Itu yang tidak akan pernah bisa dilupakan di Persib. Jadi main di Persib itu jadi gudang memori buat saya,” tutur Made.
Disinggung kenapa memilih pensiun, Made mengaku sebenarnya secara fisik masih bisa bermain. Namun, ia memandang pensiun di usia 41 tahun adalah momen tepat dan mengakhirinya di Persib.
“Kalau masalah kuat, mungkin bisa untuk melanjutkan karier. Tapi saat ini waktu yang tepat berada di tempat yang tepat untuk pensiun,” paparnya.
Sementara soal karier setelah pensiun, Made mengaku belum memikirkannya. Ia justru ingin menjauh dulu dari sepak bola dan menikmati fase awal setelah pensiun sebagai pemain.
“Rencana ke depan, sekarang mau libur dulu, keluar dari bola dulu, tanpa mikir bola, mungkin liburan ke Bali atau mungkin liburan ke tempat sepi,” ungkapnya.
“Setelah itu kita pikirkan lagi ke depan. Bisnis juga kita lihat nanti,” pungkas Made. (ars)