BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Persib Bandung sudah menutup Liga 1 2022/2023 dengan menjamu Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (15/4/2023).
Dalam laga ini, Persib Bandung kalah dengan skor telak 1-4. Itu jadi akhir yang buruk bagi Persib yang sempat memanaskan persaingan juara musim ini.
Berikut ini rentetan kegagalan Persib Bandung di Liga 1 2022/2023:
1. Gagal Juara
Persib gagal menjadi juara musim ini. Sempat terseok-seok di awal musim hingga akhirnya mendepak Robert Alberts, Persib lalu membaik setelah ditangani Luis Milla.
Bersama Luis Milla, Persib tampil heroik dalam belasan laga. Bahkan Persib sempat memuncaki klasemen.
Namun inkonsistensi menghantui Persib. Persib beberapa kali kalah di laga krusial hingga akhirnya gelar juara benar-benar tak bisa dijangkau.
2. Gagal Runner Up
Usai gagal jadi juara, finis sebagai runner up alias di posisi kedua jadi incaran realistis Persib. Sebab posisi ini bisa membuat Persib berpeluang bermain di level Asia.
Persib sempat unggul di atas para pesaingnya dalam beberapap pekan, tapi akhirnya Persib tergusur oleh Persija Jakarta di posisi kedua. Sebaliknya, Persib turun ke posisi ketiga dan bertahan hingga akhir musim.
3. David da Silva Gagal Top Skor
David da Silva tampil ganas musim ini. Ia sempat cukup lama memimpin di daftar skor.
Tapi dalam beberapa laga terakhir, ia disalip striker Borneo FC Matheus Pato. Pato kini mengoleksi 25 gol.
David da Silva hanya bisa menambah satu gol kala Persib melawan Persikabo 1973 di Stadion GBLA, Sabtu (15/4/2023). Koleksi total golnya menjadi 24.
4. Gagal Beri Kemenangan di Laga Pamungkas
Persib menggaungkan misi menang atas Persikabo di laga pamungkas musim ini. Apalagi laga pamungkas digelar di Stadion GBLA dan disaksikan Bobotoh.
Alih-alih memberi hasil manis, Persib justru secara mengejutkan kalah di rumah dan di depan pendukungnya sendiri.
5. Gagal Beri Kado Perpisahan untuk Made
Musim ini jadi musim terakhir bagi I Made Wirawan. Laga melawan Persikabo pun jadi ajang perpisahan bagi pria asal Bali tersebut.
Sebelum laga, para pemain bertekad memberi kemenangan untuk kado perpisahan bagi Made. Sial, Persib memberi kekalahan bagi Made dan memberinya perpisahan yang pahit.
Luis Milla, kok Bisa Persib Hancur Sebesar Itu?
Pelatih Persib Luis Milla mengatakan laga itu menjadi hari yang buruk baginya. Sebab misi menang dan perpisahan manis bagi I Made Wirawan gagal terwujud.
“Hari yang buruk buat kita, tim semuanya berusaha ingin memberikan yang teraik, kita ingin memanfaatkan momentum pertandingan ini untuk memberikan hadiah buat Made,” ujar Luis Milla seusai laga.
Menurutnya dalam laga itu Persikabo piawai memanfaatkan kesempatan. Dari sepak pojok, satu gol tercipta. Dua kali kesalahan bek Persib juga dihukum dengan dua gol yang bersarang. Satu lagi gol tercipta berkat kelengahan pemain Persib menjaga lawan.
Namun Persib bukan tanpa upaya. Menurutnya para pemain sudah berusaha cukup keras dalam laga itu. Namun berbagai langkah yang dilakukan tak berbuah manis.
“Ada beberapa momen harusnya kita bisa cetak gol, tapi kita tidak beruntung. Kita banyak melakukan crossing, kemudian setelah tertinggal dua gol pun kita masih mencoba membangun serangan, kemudian membuat variasi dan mencoba melakukan finishing, tapi tidak berbuah gol kembali,” jelasnya.
Persib pun pada akhirnya hanya bisa mencetak gol melalui David da Silva. Laga terakhir musim ini pun berbuah duka. Namun, kenyataan itu harus diterima dan sebuah konsekuensi dari pertandingan sepak bola.
“Inilah sepakbola, ketika kita fokus untuk melakukan penyerangan, kita fokus untuk memperbaiki keadaan atau menyamakan kedudukan, tapi karena konsekuensi dari sebuah kesalahan akhirnya Persikabo bisa memanfaatkan peluang tersebut,” tuturnya.
“Saya pikir kita harus mengambil hal yang positif dari pertandingan ini. Jadi untuk ke depan tentunya ini menjadi pembelajaran dan kita akan berusaha untuk ke depan lebih baik,” tegas Luis Milla.
Namun secara khusus ia mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Meski kalah, sepanjang laga mereka bermain spartan dan penuh semangat. Akan tetapi, nasib baik memang tak berpihak.
“Kita (saat) bermain melawan Persita saya menemukan perbedaan yang sangat signifikan (dibandingkan) ketika hari ini tim lawan Persikabo. Tim punya daya juang yang tinggi, tim berusaha selalu mencoba, selalu mencari kesempatan, sehingga menghasilkan gol dan itu yang tidak ada kemarin,” ungkap Luis Milla. (ars)