MUNA, WWW.PASJABAR.COM — Para anak muda yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Mahasiswa Lalemba (HIPMAL) menggelar Pentas Seni Budaya Muna di Desa Lalemba kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini dalam rangka melestarikan Kearifan lokal yang ada di kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam kegiatan yang digelar oleh para anak muda ini menampilkan Silat Muna (Ewa Wuna) sebagai pembuka, Tari Linda, puisi sebagai kegiatan penghibur, Gambus(gambusu), Modero sebagai penutup.
Kegiatan ini mengangkat tema “Menghidupkan kembali nilai-nilai budaya yang semakin mengalami kemunduran di era modern”.
Camat Lawa, Laode Piliha dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan Penas Seni Budaya Muna sangat luar biasa.
“Pentas Seni Budaya yang di selenggarakan oleh Himpunan Pemuda Mahasiswa Lalemba ini sangat luar biasa dimana ini merupakan kegiatan pertama yang di selenggarakan di kecamatan Lawa,” kata kata Laode Piliha.
Ia menambakahkan di era Modern saat ini memang sudah sangat minim kita menemukan orang yang memahami dan memiliki skill untuk memetantaskan kebudayaan Muna. Sehingga dengan kegiatan pentas seni budaya yang seperti ini akan mengangkat kembali nilai-nilai budaya Muna yang semakin habis tergerus oleh zaman.
Di tempat yang sama Eks Ketua Umum HIPMAL Abdul Mukmin mengungkapkan pentingnya melestarikan budaya.
“Pentas Seni Budaya ini merupakan salah satu strategi yang di lakukan oleh Mahasiswa Lalemba, untuk memupuk dan melestarikan kebudayaan Muna. Sehingga budaya kita tidak hilang ditelan Zaman,dan generasi tetap bisa menikmati kebudayaan kita yang merupakan warisan para leluhur,” ujar Mukmin.
Sementara menurut Ketua panitia Laode Awaludin mengkapkan bahwa berjalannya kegiatan pentas seni budaya ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat desa Lalemba.
“Masyarakat desa Lalemba begitu antusias bahkan turut berkontribusi dalam persiapan kegiatan ini. Sehingga kegiatan ini sukses terlaksana dan berjalan dengan baik tanpa kendala,” tuturnya.
Ditempat yang sama akademisi sekaligus pegiat kebudayaan wuna, Muhammad Tonasa Laode menuturkan kegiatan pentas kebudayaan wuna ini bermanfaat untuk melestarikan. Serta menumbuh kembangkan minat-bakat generasi milenial dalam memahami, mempertahankan dan menjaga segala aspek dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya wuna
“Anak-anak mahasiswa ini kalau mereka aktif dalam pentas kebudayaan, mereka akan tahu dan mempelajari kegiatan kebudayaan kita. Misalnya modero, gambus, tari Linda, dan Ewa wuna. Pasti di antara mereka akan ada yang berminat belajar untuk menguasai beberapa produk kebudayaan kita wuna ini,” pungkasnya.
“Hal ini seperti yang saya lakukan dulu ketika membuat fanpage tentang budaya kita yang menjangkau ribuan pengguna Facebook dan mempromosikan kain tenun wuna. Dimana sangat bermanfaat bagi para pengrajin dan pelestari kain tenun wuna di generasi milenial saat ini,” jelasnya. (fal)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…