Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sebagai upaya menekan persentase angka stunting di Kota Bandung 19,4 persen atau sekitar enam ribu balita. Jumlah ini relatif tinggi dan harus diturunkan setiap tahunnya.
Pemerintah Kota Bandung tengah berupaya menekan angka stunting turun jadi 17 persen pada tahun ini dan menjadi 14 pada 2024.
“Memang ada penurunan dibandingkan tahun 2021 diangka 26 persen. Nah, ini yang harus terus kita tekan walaupun memang butuh bantuan dari berbagai pihak,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi saat acara Together for Zero New Stunting di Kampus Universitas Parahyangan (Unpar).
Menurutnya, saat ini masih banyak ibu hamil yang tidak tahu bahaya stunting. Sehingga, pihaknya bersama Unpar mengedukasi serta memberikan bantuan untuk ibu hamil dan menyusui. Sebab, ketika anak stunting, kata dia, dampak negatifnya bisa lebih besar dan panjang.
Pemkot Bandung pun, kata dia, melakukan berbagai langkah untuk mengintervensi agar angka bayi kurang gizi bisa semakin berkurang.
“Pemberian makanan yang sehat serta susu untuk ibu hamil, hingga punya anak baik di bawah dua tahun atau lima tahun harus rutin,” katanya.
Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unpar, Ivan Sadik mengatakan, pemenuhan gizi masyarakat menengah ke bawah harus menjadi perhatian banyak kalangan.
Sebagai langkah awal, pihaknya pun memberikan bantuan untuk pemenuhan gizi puluhan ibu hamil dari empat kecamatan di Kota Bandung selama tiga bulan. Mulai dari susu, vitamin, hingga keuangan bakal disalurkan secara bertahap.
“Kita cek dulu hasilnya bagaimana dari bantuan ini. Kalau memang bagus akan kita teruskan program bantuan ini,” ujar Ivan.
Daphne Andre, ketua panitia Together for Zero New Stunting yang juga mahasiswa Unpar jurusan Hubungan Internasional menambahkan, pihaknya bersama puluhan mahasiswa lainnya bakal turun ke masyarakat untuk mengedukasi tentang bahaya stunting.
“Kita tahu dampak dari Stunting itu berkepanjangan dan tidak bisa diubah, sifatnya permanen, jadi harus diintervensi dari sekarang,” ujar Daphne. (Rif)