Yogyakarta, WWW.PASJABAR.COM – Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih penghargaan dalam 6 cabang lomba di dua kompetisi berbeda.
Prestasi membanggakan ini diperoleh setelah melalui serangkaian kompetisi selama satu bulan.
Kompetisi tersebut adalah Epicentrum 2023 yang diselenggarakan Universitas Padjadjaran dan Bharatika Fest 2023 oleh Universitas Petra.
Sembilan dari sepuluh tim mahasiswa Fisipol menjadi finalis dalam lima cabang lomba Epicentrum 2023, yaitu Parade Jurnalistik, Research Mindness, Ideation, Liblicious, dan PRSF.
Sedangkan satu tim lainnya bergabung dalam cabang lomba Tirta: Integrated Campaign pada Bharatika Fest 2023.
Menariknya, seluruh tim tersebut membabat habis juara dalam setiap cabang lomba.
“Tim ku daftar Ideation itu sebenarnya impulsif banget. Posisinya kita bertiga lagi skripsi karya dan timnya beda-beda. Nah, karena Ideation itu bikin social campaign, kita kebetulan prodi komunikasi langsung aja daftar,” ucap Ashila, salah satu anggota Tim Skalas Maskis yang meraih juara 1 cabang lomba Ideation.
Mereka mengaku cukup kesulitan untuk mengerjakan proyek lomba di tengah kesibukan mereka menyelesaikan proposal skripsi.
Ada beberapa waktu di mana mereka bahkan merelakan waktu tidur untuk menyelesaikan proyek kampanye sosial dalam lomba tersebut.
Karya Tim Skalas Maskis dalam Ideation bertajuk #VolumeUp, yaitu kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual dan bagaimana mengintervensi tanpa melakukan kontak langsung dengan pelaku dan korban.
Karya ini dinilai menarik karena berhasil membawakan solusi baru akan masalah yang sensitif, namun dengan kemasan yang menarik.
Tak hanya tim dari lomba Epicentrum 2023, Tim Furreverfriends yang beranggotakan Semeion Bintang, Aunur Ikmal, dan Carina Aditya juga menghadirkan karya menarik dalam cabang lomba Tirta: Integrated Campaign.
Karya tersebut mengangkat isu animal abuse berupa fenomena penelantaran kucing yang dinormalisasikan.
“Kami waktu itu nggak mau mengangkat isu yang sudah banyak orang tau. Kami mau mengangkat hal yang umum kita temui, tapi banyak yang nggak tahu kalau itu sebenarnya animal abuse,” ucap Ikmal.
Keberhasilan tim mahasiswa Fisipol ini tidak terlepas dari komitmen dan konsistensi mereka dalam menyelesaikan karya di tengah kesibukan perkuliahan.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk turut mengukir prestasi dengan membawa isu-isu sosial di masyarakat. (*/Nis)