BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tim Pemeriksa kesehatan hewan kurban akan disebar ke 27 kota/kabupaten oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Hal ini guna memastikan mulai dari aktivitas jual beli hingga kesehatan hewan kurban baik dan halal.
Tim pemeriksa kesehatan hewan kurban terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi dari beberapa perguruan tinggi dan SMK Peternakan, asosiasi Juru Sembelih Hewan (Juleha), asosiasi obat hewan, paramedik veteriner, dan unsur lainnya.
“Alhamdulillah dengan bahagia Saya melepas Tim Monitoring Hewan Kurban, di 27 kota/ kabupaten untuk memastikan jual beli berlangsung dengan baik, halal, tidak ada hal- hal negatif, tentunya hewan yang disembelih sehat sesuai dengan syariat,” ujar Ridwan Kamil, Kamis (22/6/2023).
“Terima kasih tim yang akan bekerja sampai hari H, hari Tasyrik, dan mudah- mudahan seterusnya ada peningkatan penyelenggaraan kurban,” ucapnya.
Terkait penyakit cacar sapi atau lumpy skin disease (LSD), setelah penyakit kuku mulut (PMK), Gubernur menyebut Pemdaprov Jabar telah mengantisipasi sebaik mungkin.
“Kita sudah antisipasi dalam bentuk obat gratis, pemeriksaan, vaksin juga, pengalaman PMK luar biasa. Sehingga menjadi pembelajaran kalau ada penyakit yang bukan PMK pun. Metode pertahanan kita terhadap ketahanan hewan sudah sangat baik, pemerintah memastikan hewan sehat,” jelasnya
Ia mengungkap tahun ini sekitar 261.000 hewan kurban di Jawa Barat akan disembelih pada hari raya Idul Adha.
“Diprediksi ada peningkatan hewan kurban dari tahun ke tahun, menandakan yang akil baligh semakin naik, yang mampu makin naik, diperkirakan 261.000 hewan kurban akan disembelih atas nama Allah SWT dalam rangka kurban di Idul Adha,” katanya.
“Seiring dengan itu 21 Juni kemarin Covid-19 dinyatakan endemi artinya situasi sudah normal, monitoring ekonomi baik, maka daya beli masyarakat dalam membeli kambing, domba, kerbau, sapi juga meningkat,” tuturnya.
Dengan ada ritual Idul Adha setiap tahun, Gubernur berharap sektor peternakan hewan berkuku belah. Seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau semakin berkembang, dan Jabar suatu saat bisa swasembada protein.
“Hari ini masih swasembada karbohidrat: beras, protein belum. Semoga suatu hari nanti negeri ini bisa swasembada protein, dari sapi salah satunya,” pungkasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, memberi tips kepada masyarakat yang hendak membeli hewan kurban.
Pertama, kata dia, datanglah ke tempat penjualan hewan kurban yang sudah diberi izin oleh pemda kota/kabupaten, karena izin perdagangannya ada di sana.
“Kalau sapi ada ear tag (label di kuping), kalau domba memang tidak di- ear tag. Tapi dikalungkan tanda sehat,” ucap Arifin.
Kalau ear tag atau tanda sehat tidak terdapat, dapat diminta surat keterangan sehat hewannya. Adapun soal stok masyarakat tak perlu khawatir, menurut Arifin aman.
“Kalau tidak bisa dibuktikan, jangan beli, karena sudah banyak sekarang yang eartag, tanda sehat, dan surat keterangan kesehatan hewan,” ucap Arifin. (*/ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…