BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan (FKIP Unpas) menyelenggarakan seminar Wawasan Kebangsaan Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Gelombang II Tahun 2022 bagi calon guru di Aula Mandala Saba, Ir. H. Djuanda Kampus II Unpas, Sabtu (8/7/2023).
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan sebelum menjadi guru profesional peserta prajabatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus mengikuti kegiatan prajabatan selama 2 semester.
“Kegiatan ini merupakan pembekalan kepada mereka yang sudah lulus, baik dari PTK maupun non PTK. Misalnya, lulusan pendidikan keguruan itu sudah biasa, tapi lulusan Teknik, Hukum, Elektro yang ingin menjadi guru, harus ada penyesuaian dulu, harus beradaptasi, baik yang dari guru yang berasal dari lulusan kependidikan dan non kependidikan,” jelasnya.
Sehingga menurutnya hal tersebut dapat menghasilkan siswa-siswa yang unggul, karena siswa yang unggul dilahirkan dari guru yang unggul juga.
Disamping itu, Prof. Eddy menyampaikan wawasan kebangsaan itu adalah dari pola pemikiran. Ia juga menambahkan karena saat ini sudah era transformasi digital, jadi bagaimanapun juga wawasan kebangsaannya harus mengikuti perkembangan zaman.
“Artinya dalam pola-pola penyampaiannya itu melalui jaringan, karena di kita semua serba connecting dengan internet,” pungkasnya.
Dekan FKIP Unpas Dr. H. Uus Toharudin, M.Pd. berharap dengan kegiatan yang diselenggarakan FKIP Unpas ini peserta prajabatan PPG dapat memiliki bekal ketika sudah menjadi guru di sekolah.
“Kami memahami bahwa pendidikan ini harus melengkapi kecerdasan-kecerdasan dari peserta didik, baik itu peserta PPG maupun peserta didik di sekolah,” katanya.
Menerapkan Kearifan Lokal dan Budaya Dalam Pembelajaran
Ia juga berharap dalam proses pembelajaran para peserta prajabatan PPG dapat menerapkan kearifan lokal dan kesundaan seperti visi misi yang dimiliki oleh Universitas Pasundan.
“Budaya ataupun permainan yang memang sudah berurat akar di masyarakat bisa dicoba disubstitusikan ke dalam pembelajaran. Sehingga peserta didik khususnya murid-murid di sekolah tidak hilang pemahaman mereka tentang kearifan lokal itu,” jelas Uus.
Uus mengatakan hal itu sangat penting untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap tempat di mana mereka tinggal, karena menurutnya setiap provinsi memiliki keunikan tersendiri.
Sementara itu, Ketua Prodi Program PPG Unpas, Dr. H. Dadang Iskandar, M.Pd menuturkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 202 peserta.
“Hanya Unpas yang melaksanakan pembekalan wawasan kebangsaan di antara 76 Perguruan Tinggi di Indonesia Negeri maupun Swasta,” ungkapnya.
Alasan diselenggarakannya kegiatan ini, ia menyebut untuk menumbuhkan sikap toleransi dari para peserta. Selain itu pembekalan mengenai wawasan kebangsaan, pada kegiatan ini, para peserta melaksanakan wisata edukasi.
“Dijamin berbeda dari perguruan tinggi lain,” ucapnya. (*/ran)