BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–Hadirnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah untuk menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegral guna menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri.
Akan tetapi sayangnya BRIN malah menyepelekan temuan asli putra bangsa untuk Indonesia melesat menjadi negara yang mandiri dan kuat dalam sektor ekonomi.
Begitu terang Koordinator Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) sekaligus mahasiswa FEB Universitas Pasundan, Henhen Hendrawan.
Ia mengatakan BRIN gagal memanfaatkan penemuan Nikuba untuk memperkuat Ekonomi Indonesia.
“Hari ini negara-negara dengan PDB tertinggi di dunia tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan bidan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. BRIN seharusnya mampu melihat potensi yang luar biasa dari penemuan Nikuba oleh anak bangsa ini tapi alih-alih membantu dan ikut serta pengembangan Nikuba, BRIN malah acuh akan penemuan tersebut. Ketika hasil penemuan anak bangsa di undang di Itali untuk mempresentasikan hasil temuan tersebut. barulah BRIN mengajak berkolaborasi untuk mengembangakan penemuan Nukuba ini… Itukan jadi lucu, gimana BRIN inikan,” paparnya.
Selain itu Henhen menjelaskan bahwa riset bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi adalah pendorong kemajuan ekonomi suatu negara dan hal tersebut terbukti sedari dulu, Revolusi Industri 1.0 ketika penemuan mesin uap pada abad ke-18, mesin pemintal barang.
Revolusi Industri 2.0 penemuan tenaga listrik pada awal abad ke-20 mobil mulai di produksi secara masal, aelain itu pula, ditemukannya ban berjalan atau Conveyor Belt dampaknya proses produksi perusahaan dijalankan dengan sistem “line produksi”.
Revolusi Industri 3.0 kemajuan teknologi dan manusia menemukan mesin yang dapat berpikir secara otomatis, yakni robot dan komputer, sehingga penyebaran informasi semakin cepat. Revolusi 4.0 penggabungan teknologi otomatisasi dan cyber.
Dampak Revolusi Industri tersebut memberikan sampak luar biasa di bidang ekonomi tentunya yaitu melahirkan temuan yang dapat melancarkan proses produksi.
“Hal ini mendorong lahirnya berbagai macam perusahaan besar, kota – kota industri, lapangan pekerjaan baru sehingga mendongkrak perekonomian suatu negara yang memanfaatkan hal tersebut untuk menjadi negara yang mandiri dan kuat dalam ekonomi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Henhen menguraikan beberapa teori dan sejarah inovasi. Tahun 1950-an dikenal teori The Technology Push Theory. Teori ini mengedepankan penelitian, riset, dan penggunaan teknologi dalam membuat sebuah produk yang kelak dibutuhkan pasar.
Kemudian, di era 1960-an dikenal istilah The Market Pull Theory di mana kebutuhan pasar mendorong diciptakannya sebuah inovasi. Berikutnya pada 1970-an, populer dengan The Coupling Innovation Process Theory yang mengombinasikan kedua teori sebelumnya.
“Ambil contoh Korea Selatan Strategi yang dilakukannya adalah mencari sumber daya, teknologi, dan pasar. Mengembangkan strategi berbasis sumber daya manusia, serta industrialisasi dengan mengedepankan inovasi yang tidak semata meniru dan hasilnya, ekonomi Korea Selatan berkembang dramatis. Pada tahun 1960 produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar 79 dollar AS, namun pada 2010 menjadi meroket menjadi 20,753 dollar AS”, tegas Henhen Hendrawan. (tiwi)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) menetapkan 3 Calon Rektor ITB…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penculikan anak di Kota Bandung, Kamis (21/11/2024) terekam kamera CCTV. Penculikan anak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…