Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Keluarga Mahasiswa Banyumas (GAMAS ITB) lakukan pengabdian masyarakat di Desa Karangsalam, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. GAMAS ITB sendiri merupakan perkumpulan mahasiswa ITB yang berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari masyarakat Banyumas dan masyarakat akademis, mahasiswa yang tergabung di GAMAS ITB tergerak untuk memberikan banyak manfaat. Salah satunya dengan menjadi katalisator pengembangan digitalisasi Desa Wisata di Desa Karangsalam, Banyumas, Jateng. Hal ini pun sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yakni pengabdian masyarakat.
Ketua dalam pengabdian masyarakat ini, Deni Marsel Susanto, menyampaikan jika Desa Karangsalam adalah salah satu desa wisata yang ada di di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Namun, Desa ini masih belum memiliki platform yang memudahkan wisatawan dari luar untuk berkomunikasi dengan warga setempat.
Melihat potensi dan permasalahan tersebut, GAMAS ITB pun berinisiatif untuk melakukan digitalisasi wisata di Desa Karangsalam.
Dalam pengabdian masyarakat ini, sebanyak delapan belas mahasiswa ITB datang langsung ke Desa Karangsalam selama tiga hari, yaitu pada tanggal 16 sampai 18 Juni 2023. Selama kegiatan ini mahasiswa ITB dibimbing oleh salah satu Dosen ITB, Alhilal Furqan, M.Sc., Ph.D., dan didukung penuh oleh kampus ITB, baik dalam program maupun pembiayaan.
Pelatihan Digital Jadi Fokus Pengabdian
Fokus pengabdian masyarakat yang dibawa anggota GAMAS ITB ini adalah pelatihan digital untuk mengembangkan sektor pariwisata di Desa Karangsalam, Banyumas. Sasaran utama pelatihan digital ini adalah masyarakat, pelaku UMKM, pengelola pariwisata hingga stakeholder setempat.
“Dalam pelatihan digitalisasi ini, masyarakat akan dibekali pengetahuan tentang admin sosial media, ekonomi digital seperti pembuatan QRIS, dan pelatihan membuat website”, ujar Deni, yang juga merupakan Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Angkatan 2021.
Selama kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung, mereka bekerja sama dengan Inkubator IT serta berhasil membuat website untuk mengembangkan pariwisata Desa Karangsalam, Banyumas, yaitu www.wisatakarangsalam.com
Selain itu, mereka pun berhasil membantu 8 UMKM setempat dalam pembuatan QRIS untuk menerapkan konsep ekonomi digital dan mengoptimalkan metode pembayaran.
Pelatihan terkait admin sosial media juga tidak lupa dilakukan kepada masyarakat dan pengelola wisata. Tujuannya agar kehadiran pariwisata di Desa Karangsalam dapat semakin diketahui banyak orang.
“Setelah dilaksanakan pengabdian masyarakat ini, harapannya masyarakat dapat mengaplikasikan pengetahuan terkait digitalisasi ini sehingga pariwisata di Desa Karangsalam, Banyumas, dapat lebih dikenal masyarakat Indonesia dan mendorong perekonomian daerah,” tutup Deni. (*/Nis)