Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 25 mahasiswa Jeonbuk National University (JBNU), Korea Selatan dan 9 mahasiswa Universitas Pasundan yang tergabung dalam 2023 Summer Joint Volunteer menuntaskan pengabdiannya di Kabupaten Bandung.
Selama 10 hari, mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan volunteering di SMK Mahaputra, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf menutup Summer Joint Volunteer dengan jamuan makan malam, pembagian sertifikat, dan pertunjukan seni (Farewell Party) di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Kampus II Unpas, Jl. Tamansari No. 4-8, Bandung, Sabtu (29/7/2023).
Mahasiswa JBNU didampingi Team Leader Prof. Choi Won Gyu dan Vice President Summer Joint Volunteer Lee Hae Jung tiba di Indonesia pada 17 Juli 2023.
Mahasiswa JBNU dan Unpas yang dibagi menjadi beberapa kelompok memperkenalkan bahasa dan kebudayaan Korea, baik budaya tradisional maupun modern, digital media, hingga kebersihan. Setiap hari, mereka berinteraksi dengan murid SMK Mahaputra dan menginap di sekolah tersebut.
Eksplor Tempat Wisata
Selain itu, mahasiswa juga menyerahkan santunan kepada masyarakat sekitar, serta mengeksplor sejumlah tempat wisata edukasi seperti Observatorium Boscha dan Nimo Highland (Gunung Nini).
Program Summer Joint Volunteer antara JBNU dan Unpas bukan pertama kalinya. Kerja sama sudah terjalin sejak 2016, namun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
“Mudah-mudahan kami bisa kembali mengirim mahasiswa Unpas ke JBNU, lalu ke depannya kerja sama bisa diperluas, khususnya dengan Fakultas Kedokteran,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Prof. Choi Won Gyu, momentum ini tidak hanya mempererat kerja sama antara Unpas dan JBNU, tapi juga hubungan kedua negara.
“Kami ingin, siswa sekolah menengah memiliki masa depan cerah dengan mendorong mereka agar tidak ragu untuk bermimpi dan mewujudkan mimpinya,” katanya.
Salah satu mahasiswa FEB Unpas yang mengikuti Summer Joint Volunteer, Nabil Ariella Permana mengatakan, semula dirinya hanya menargetkan pengalaman untuk menunjang soft skill-nya, namun ia justru mendapatkan banyak insight yang berkesan.
“Saya mendapat keluarga baru dan berkesempatan menjadi bagian dari tim yang super disiplin. Itu membuat saya menyadari bahwa saya masih punya banyak kekurangan dan harus terus belajar, membiasakan diri berbicara bahasa Inggris, dan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin,” tutupnya. (*/Nis)