BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua STKIP Pasundan Cimahi Prof. Dr. Drs. Dedi Supriadi, M.Pd terhitung
mulai tanggal 1 Juni 2023 dinaikkan jabatannya menjadi Profesor atau Guru Besar dalam bidang Ilmu Faal,
Faal Olahraga dan Praktikum, dan Bulutangkis dengan angka kredit sebesar 922.
# Guru Besar STKIP Pasundan
Hal tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang ditandatangani Mendikbudritek Nadiem Makarim pada 7 Agustus 2023. Prof. Dedi ditetapkan menjadi guru besar dengan SK nomor 40166/M/07/2023.
Dalam SK tersebut tertulis penetapan Ketua STKIP Pasundan Cimahi Prof. Dedi menjadi guru besar menimbang:
- bahwa Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut pada diktum kesatu keputusan ini memenuhi syarat untuk diberikan kenaikan jabatan;
- bahwa berdasarkan Penetapan Angka Kredit Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1232/E4/KP/GB/2023 tanggal 3 Juli 2023, Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diangkat dalam jabatan Profesor/Guru Besar;
- bahwa sehubungan dengan huruf a dan b di atas, perlu menetapkan keputusan kenaikan jabatan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
# Guru Besar STKIP Pasundan
Ketua Program Studi Magister Penjas STKIP Pasundan, Prof. Dr. Akhmad Sobarna, S.Pd., M.Pd., berhasil meraih gelar Profesor dalam bidang ilmu Pendidikan Olahraga.
Akhmad Sobarna menjadi pengajar ke dua yang meraih gelar guru besar setelah Ketua STKIP Pasundan Prof. Dr. Drs. Dedi Supriadi, M.Pd. AIFO.
Adapun SK resmi guru besar telah dikeluarkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten pada tanggal 15 Desember 2023, di mana Akhmad Sobarna menjadi guru besar ke 85 di LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten sepanjang tahun 2023.
Kepada PASJABAR, Ahmad menyatakan rasa syukurnya atas pencapaian ini, menjelaskan bahwa segala prestasi yang diraihnya selalu diarahkan untuk meningkatkan kualitas institusi, khususnya STKIP Pasundan dan Yayasan Perguruan Tinggi Pasundan secara umum.
Menjadi Guru Besar
Dalam perjalanan karirnya, Prof. Akhmad Sobarna menceritakan bahwa awalnya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang guru besar.
“Semasa kecil tidak terpikir untuk menjadi guru, karena saya berasal dari keluarga petani dan memiliki impian
menjadi insinyur pertanian, takdir yang membawa saya untuk mengajar di STKIP Pasundan dalam bidang
pendidikan jasmani hingga akhirnya menjadi guru besar,” tuturnya Sabtu (16/12/2023).
Ditanya terkait pengalamannya dalam meraih gelar sarjana hingga guru besar, Akhmad menjelaskan bahwa
pendidikan adalah suatu proses mendewasakan diri, sebuah seni yang menciptakan hal-hal bermanfaat, khususnya di dunia olahraga.
“Dari S1 hingga S3, saya melihat adanya kesinambungan seperti tangga yang membantu dalam menyimpulkan
mana yang benar dan mana yang salah,” tuturnya.
# Profesor STKIP Pasundan
Adapun terkait penelitiannya, Prof. Akhmad Sobarna fokus pada ranah keilmuan pendidikan olahraga sesuai
dengan ijazahnya. Ia menekankan pentingnya tridharma perguruan tinggi, yang melibatkan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Konsistensinya dalam bidang ini tercermin pada mata kuliah yang diampunya.
“Harapan saya ke depan mudah-mudahan dapat berkontribusi lebih lanjut di dunia olahraga, mengemas
pengetahuan dalam ilmu yang telah didalami. Bagi dosen yang sedang berjuang meningkatkan karir
mengajarnya, saya juga mendorong untuk mengimplementasikan pengabdian masyarakat sesuai dengan prinsip
yang berlaku,” paparnya.
Terkahir Akhmad juga menyampaikan terimakasih kepada Ketua STKIP Pasundan.
“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada Ketua STKIP Pasundan Prof Dedi Supriadi yang telah mendidik dan
mempromosikan saya di Magister Penjas hingga menjadi guru besar, semoga saya dapat memberikan kontribusi
terbaik bagi kemajuan institusi,” pungkasnya. (*)