PASJABAR

Unik, Inilah Asal-usul Nama Cihampelas Hingga Gununghalu di KBB

ADVERTISEMENT

BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM– Asal-usul nama kecamatan di Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat memiliki sejarah dan keunikannya, beginilah ulasannya ;

Cihampelas

Asal usul kata Cihampelas, berasal dari kata Ci dan Hampelas.

“Ci” dalam bahasa sunda artinya “air” atau “mata air”. Sedangkan “Hampelas” adalah nama sejenis pohon yang daunnya kasar seperti kertas amril atau (ampelas) dan bisa digunakan untuk menggosok atau menghaluskan benda-benda dari besi dan kayu.

Selain itu juga digunakan untuk makanan ternak seperti kambing.

Pohon “hampelas” tersebut hanya tumbuh satu pohon dengan ukuran yang sangat besar dan berumur puluhan tahun yang saat ini lokasinya ada di Kampung Cihampelas RW 02 Desa Cihampelas.

Di bawah pohon itu timbul mata air yang tidak pernah kering walaupun di musim kemarau yang panjang.

Cililin

Cililin itu tidak hanya sebatas desa atau kecamatan, dulunya Cililin merupakan sebuah kewedanan yang cukup luas, wilayahnya meliputi Cihampelas, Sindangkerta, Cipongkor hingga Gunung Halu.

Adapun asal usul nama ‘Cililin’ bermula dari bahasa Belanda yakni ‘Uit Tuin Lijn Weg’ atau ‘Elina’ yang berarti pembuatan jalan.

Hal ini karena sekitar tahun 1840-1850 dilakukan pembuatan jalan dari lokasi Kampung Kaca-kaca, Loji dan Tangsi Gunung Halu untuk kebutuhan perkebunan.

Sindangkerta

Sindangkerta, pada zaman penjajahan adalah salah satu tempat beristirahatnya para pejuang Indonesia.

Yang Benteng dan Markasnya ada di Cisandawut tepatnya di kampung Malaka yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Negeri Cisandawut 1.

Asal usul nama Sindangkerta ini diambil dari kata “Sindang” dan “Kerta”,

“Sindang” artinya mampir atau singgah, lalu “Kerta” yaitu aman, tentram, sentosa, dan raharja.

Jadi Sindangkerta adalah tempat yang subur, aman serta melimpah kekayaannya.

Gununghalu

Secara etimologi nama gunung halu ini terkait dengan situs pajaratan yang merupakan situs bersejarah dan dulunya bernama gunung harum.

Tempat ini digunakan sebagai tempat penumbukan padi, leuit, tempat penyimpanan beras, hal ini karena banyak ditemukan batu-batu besar yang digunakan sebagai penyimpanan beras atau gudang beras.

Disebut gunung halu karena terdapat alu dan lesung yang terbuat dari batu.

Sejalan dengan bergulirnya zaman, alu dan lesung tersebut telah lenyap dan tidak dapat dipastikan kemana hilangnya.

Dikutip dari berbagai sumber

(*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

Sustainability Bond bank bjb Oversubscribed Hingga 4,66 Kali

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…

11 jam ago

Sengit! Persib Kandaskan Borneo FC Lewat Gol Ciro Alves

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…

12 jam ago

Cucun Syamsurijal Laporkan Anggota DPRD Kab. Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…

13 jam ago

Cucun Syamsurijal: Pilkada Ibarat Sepak Bola

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…

14 jam ago

Peluang Emil Audero di Timnas Indonesia Kata Erick Thohir

WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…

15 jam ago

Insting Shin Tae-yong Terbukti di Laga Kontra Arab

WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…

16 jam ago