BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 29 mahasiswa dari enam perguruan tinggi di Jabar yang tergabung dalam Perguruan Tinggi Mandiri Membangun Desa (PTM2D) LLDIKTI Wilayah IV membantu warga Desa Wargasaluyu Kecamatan Gununghalu mengatasi masalah air.
Ke 29 mahasiswa tersebut berasal dari Universitas Pasundan, STKIP Pasundan, STIE Pasundan, Universitas Women International, Universitas Pamulang dan Universitas Islam Syekh Yusuf, mereka merupakan mahasiswa terpilih yang menjadi bagian dari program PTM2D yang dilaksanakan pemerintah, dan di wilayah LLDIKTI Jabar Banten dilaksanakan di 27 desa di Jabar dan si 12 desa di Banten dengan meilibatkan sebanyak 580 mahasiswa dari 82 PTS di LLDIKTI IV.
“Dengan adanya program PTM2D ini kami berharap ada perubahan sebelum dan sesudah PTM2D ke desa-desa, karena ada 27 desa di Jabar dan Banten 12 desa, yang meilibatkan hampir melibatkan 32 Kabupaten di Jabar dan 5 Kabupaten di Banten, tentu harus ada perubahan salah satu contoh di kecamatan Gununghalu ini adalah masalah air bersih nanti harus kita cari solusinya dan bagaimana menyelesaikan masalahnya,” ujar Rektor Universitas Pasundan yang juga merupakan Ketua Panitia PTM2D 2023 Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU, yang ditemui usai Seminar dan Sharing Sesion dengan tema “Upaya Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGS) Desa Melalui Sistem Pengelolaan Air Bersih yang dilaksanakan di Balai Desa Wargasaluyu Kecamatan Gununghalu, Rabu (6/9/2023).
Ditambahkan Eddy seperti permasalahan di Desa Wargasukaluyu yakni terkait air bersih Di Desa Sukaluyu, Mahasiswa peserta PTM2D akan bersinergi dengan masyarakat mengatasi permasalahan di desa salah satunya permasalahan air serta sanitas air bersih akan bersinergi dengan warga dan tim teknis dari Perguruan Tinggi.
“Sekarang kami sudah mengetahui apa keluahan warga, sehingga sudah jelas bagaimana pengairan air dari gunung, dan gravitasi air yang saat ini menggunakan tiga kolam penampungan. Tapi kolam terakhir masih mengandung lumpur dan masih sampai ke air masyarakat, ini menjadi salah satu tugas kami memperbaiki kolam penampungan sampai pendistribusian sehingga air menjadi layak digunakan,” papar Eddy.
Selain mahasiswa dalam program PTM2D ini juga LLDIKTI melibatkan para Guru Besar untuk melakukan pengabdian langsung kepada masyarakat.
“Selama ini kan Guru Besar hanya di kampus saja, atau jadi naras umber di hotel. Kali ini kami mencoba untuk mnerjunkan ke desa, dari pantauan kami sejauh ini Guru Besar cukup menerima penugasannya namun memang kami sesauiakan lokasi dengan kedekatan lokasi kampus atau tempat tinggal Guru Besar tersebut,” Jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Saluyu Ismail Saleh berharap mahasiswa yang datang ke Desa Wargasaluyu Kecamatan Gununghalu, bisa memberikan singergis dengan warga.
“Seperti saat ini kami sedang menghadapi kekeringan dan bagaimana menjaga sanitasi air bersih sehingga layak dikonsumsi warga. Jadi perlu bantuan akademisi untuk pemasalahan ini,” ungkapnya.
Ismail menyebutkan salah satu cara yang bisa dilakukan mahasiswa yakni dengan mensosialisaskian bagaimana menjaga sumber air bersih salah satunya bagaimana mengolah sampah yang memang memang nyambung dengan air bersih ke desa.
Ketua kelompok klaster 1 Audi Yuatasari dari Unpas yang merupakan mahasiswa ilmu Kesejahteraan sosial 2020, menyebutkan jika mengikuti PTM2D itu untuk mengabdi ke masyarakat namun dengan tematik.
“Sehingga focus dalam PTM2 D kami yakni bagaimana kita untuk membuat desa maju menjadi desa mandiri, mahasiswa hadir sebagai fasilitaor desa yang sudah maju bagaimana caranya dengan mengambangkan yang sudah ada seperti UMKM dan SDM yang sudah ada dan membantu permasalahan yang ada,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua kelompok klaster II yakni Fadli Riyadi, dari FKIP Unpas jurusan PPKN Angkatan 2020 yang menyebutkan jika ada dua tipe dalam klaster PTM2D. “Beda keduanya yakni pengambdiannya saja, untuk tipe kami yakni tipe II memang waktunya lebih lama yakni 4 bulan, hingga Desember 2023,” terangnya.
Di Kecamatan Gununghalu Tipe 1 terdiri dari 22 mahasiswa sedangkan Tipe 2 terdiri dari 7, “Mahasiswa Peserta yang ikut PTM2D ini ada 29 orang didalamnya tergabung dari universitas Jabar dan Banten kami juga memiliki program seperti packaging untuk warga, bidang Pendidikan dan sekolah serta membantu masalahw arga seperti sanitasi air bersih ini,” paparnya.
Prototype untuk sanitasi air bersih Wargasaluyu dikatakan Fadli sedang dalam tahap persiapan pengerjaan yang dibantu oleh dosen pembimbing. “Nantinya Ketika sudah siap akan kami uji di lokasi, Bersama warga,” jelasnya.
Pada PTM2D tersebut hadir mendampingi Ketua STIE Pasundan Dr. Dudung Juhana, M.M, Rektor Universitas Women International, Dr. Hj. Dewi Indriani Jusuf, S.E., M.Si, Wakil Rektor II Unpas Prof Dr. Ir. Yudi Garnida, M.P, Ketua Lembaga Penelitian Masyarakat (LPM) sekaligus Dosen Teknik Pangan Universitas Pasundan, Dr. Ir. Asep Dedy Sutrisno, M.P dan dari LLDIKI Wilayah IV yang diwakili oleh Kapokja Kemahasiswaan Entin Hartini. Dan menjadi pembicara Seminar selain Prof Eddy Jusuf yakni Guru Besar Uninus Prof Dr.Hj. Imas Rosidawati Wiradirja,SH.,MH.
Seminar dan Sahring Session PTM2D ini mengambil tema “Upata Mewujudkan Sustainable Deelopment Goals (SDGS) Desa melalui Sistem Pengelolaan Air Bersih” diikuti oleh warga di Desa Wargasaluyu dan mahasiswa peserta PTM2D. (tie)