BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Senja Nirwana pada Rabu (13/9/2023).
Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.
Adapun disertasi yang disidangkan pada sidang Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Gaya Kepemimpinan Situasional Bupati Bangka Tengah Periode 2010-2017.

Senja mengatakan tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengkaji implementasi gaya kepemimpinan situasional Bupati Bangka Tengah Periode 2010-2017. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui hambatan serta upaya apa saja yang sekiranya ditemukan dalam pengimplementasian gaya kepemimpinan situasional Bupati Bangka Tengah tersebut.
Ia menyebut bahwa implementasi gaya kepemimpinan situasional Bupati Bangka Tengah Periode 2010-2017 masih kurang optimal. Diantaranya terlihat dari aspek-aspek penerapan gaya kepemimpinan situasional yang dilakukan Bupati seperti dalam pemberian gaya instruksi, gaya konsultasi, gaya partisipasi, dan gaya delegasi pemimpin yang belum sepenuhnya efektif berdasarkan situasi dan kondisi permasalahan, hambatan dan tantangan di daerah.
Senja mengatakan metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi fenomenologi dalam penelitian kualitatif, Pengumpulan data penelitan ini menggunakan wawancara, observasi dan telaah dokumentasi, dan melakukan Giskusi terfokus (FGD).
Hasil Penelitian

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Erzaldi Rosman selaku Bupati, Ferry Mursyidan Baldan selaku Menteri ATR, Arus Baswedan selaku Menteri Pendidikan Nasional, Sugiyanto selaku Kepala Dinas Pendidikan, dan Ibnu Saleh selaku Sekretaris Daerah, dan informan lainnya.
“Hambatan gaya kepemimpinan situasional Bupati yang dihadapi di Kabupaten Bangka Tengah adalah kerumitan dalam pemberian arahan menyangkut fungsi-fungsi pemerintahan atau bidang-bidang yang memerlukan atensi lebih yang berpotensi pada konflik horizontal dan efek negatif di suatu sisi berbeda,” katanya.
Menurutnya upaya terkait hambatan kepemimpinan situasional Bupati tersebut dengan cara kerja sama dan keterlibatan aktor-aktor terkait.
“Baik itu unsur masyarakat, perusahaan swasta maupun pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam upaya merancangkan alternatif ekonomi baru,” ucapnya.

IPK Senja Nirwana sebelum sidang terbuka adalah 3.60 dan IPK sidang terbuka 3.66. Berdasarkan hasil sidang tersebut, Senja Nirwana dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.61 dengan yudisium sangat memuaskan.
Kesan Senja Nirwana Selama Kuliah di Pascasarjana Universitas Pasundan

Senja mengaku berbagai rintangan ia hadapi saat menyelesaikan S3 di Pascasarjana Unpas. Namun ia berhasil melewati rintangan tersebut.
“Berkuliah di Pascasarjana Unpas sangat menarik dan sangat indah. Saya mempunyai memori khusus di sini,” ucap Senja.
Ia berharap Pascasarjana Unpas bisa lebih baik lagi dan bisa melahirkan generasi-generasi dengan kualitas baik. Menurutnya
Unpas adalah Universitas yang sangat baik. (ran)












