BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Petani di Kampung Bojong Jambu, Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengalami peningkatan hasil panen padi, meskipun kekeringan melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Tak main-main, peningkatan hingga 2 kali lipat. Tahun sebelumnya petani di Desa Panenjoan ini hanya menghasilkan 5,5 ton perhektar, kini naik 9,2 ton perhektar.
Panen tahun ini pun dirasa lebih cepat. Jika sebelumnya panen dalam usia 16 minggu, kini hanya 13 minggu. Bahkan beras lebih berisi dan bening. Hal itu bukan terjadi tanpa sebab, melainkan berkat bantuan Kodam III Siliwangi yang memberikan pupuk BIOS 44 dan bantuan pipanisasi untuk pengairan sawah dari pemerintah.
Panen raya padi ini dihadiri Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko dan Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengapresiasi pemberian pupuk BIOS 44 yang dinilai berhasil.
“Ke depan akan diterapkan di daerah lain,” katanya di Desa Panenjoan, Senin (18/9/2023).
Bey mengatakan dukungan pupuk BIOS 44 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas para petani di tengah musim kemarau dan fenomena El Nino.
Diketahui, pupuk BIOS 44 merupakan inovasi dari Kodam III Siliwangi untuk mempercepat panen serta menghasilkan padi yang berkualitas lebih. Jumlah padi bisa dua kali lebih banyak dibandingkan pupuk biasa.
Pembinaan dilakukan kepada petani sejak mereka dinaungi oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mekarsari.
“Pesawahan yang dipanen setelah menggunakan BIOS 44 menghasilkan padi yang lebih padat dan berkualitas,” tutur Ketua Gapoktan Mekarsari, Sobur Alqodarisman. (fal/ctk)