BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) Program Doktor Ilmu Sosial, Endah Marlovia menggelar Focus grup Discussion (FGD) sebagai bagian dari penelitian disertasinya tentang Stategic Benchmarking Inovasi Kebijakan UMKM Kota Bandung dengan Seoul Korea Selatan, Senin (18/9/2023) di Hotel Papandayan Jalan Gatotsubroto, Bandung.
Hadir dalam FGD tersebut yakni Prof. Dr. H. Soleh Suryadi M.Si, Guru Besar Program Studi Administrasi Publik yang juga merupakan tim promotor, Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si Guru Besar Program Studi Administrasi Public juga tim promotor, Prof. Dr. H. Bambang Heru P, M.S. Guru Besar Program Studi Administrasi Public selaku tim penguji, Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si Guru Besar Program Studi Administrasi Publik selaku Tim Penguji. Sementara itu peserta FGD yakni dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung dan pelaku KUKM di Kota Bandung.
“Penelitian ini dilatarbelakangi jika UMKM di Kota Bandung berkontribusi cukup besar di Kota Bandung, perwal No 015 Tahun 2019 Tentang Pedoman dan Teknis Pelaksanaan Progam Inovasi Pembangunan, Inovasi kebijakan Salapak dan UMKM recovery center, Korea Selatan UMKM telah efektif, Go Global dan brenchmarketing,” ujar Endah.
Dikatakan Edah, dalam peneltiannya ia ingin mengetahui bagaimana inovasi kebijakan apa saja di pemerintah Korsel untuk bisa di adopsi dan disesuaikan lagi dengan kebutuhan di Kota Bandung.
“Harapannya saya ingin UMKM tidak hanya naik kelas, namun bagaimana bisa go globa. Jadi nanti di Korea akan melakukan diskusi Pemerintah Korsel dan pelaku UMKM di Koresel dan melihat keunggulan disana seperti apa, harapannya apa yang dikenal Indonesia tentang Korea bisa juga dilakukan sebaliknya di Indonesia terutama dalam hal inovasi kebijakan pemerintah khususnya,” tutur Endah.
Dijelaskannya saat ini inovasi yang bisa dilakukan Pemerintah yakni berkaitan dengan teknologi, bagaimana inovasi kebijakan pemerintah bisa berbaur dan menyesuaikan dengan kondisi saat ini ada sehingga bisa diimplemantasikan dengan kondisi digitialisasi.
Prof. Dr. H. Soleh suryadi M.Si, Ketua Prodi DIS yang juga Guru Besar Program Studi Administrasi Publik menyebutkan jika desertasi itu harus bermafaat bagi pengembangan ilmu institusi dan objek yang diteli, dan juga harus memberi masukan apa yang harus dilaksanakan dan objek itu agar bisa berkembang, bermafaat juga untuk yang bersangkutan.
“Nantinya bisa melengkapi data yang ingin diketahui dan diinginkan serta bagaimana idealnya untuk direalisasikan, sehingga jika ada perbedaan maka bisa menjadi updating data dan pembaharuan data khususnya dalam kebijakan public,” ujarnya dalam sambutannya.
Tim promotor Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si yang juga Guru Besar Program Studi Administrasi Public mengatakan jika penelitian tersebut penting sekali untuk membuka wawasan mahasiswa. “Ini bisa membedakan mana best practise mana west practice, jadi ini kesempatan untuk peneliti untuk melakukan penelitian bagus.
“Jadi dari penelitian ini bisa berkembang khususnya untuk pemerintah Kota Bandung agar mengetatui sejauh mana model yang akan dikembangkan khususnya dalam kebijakan publik,” paparnya.
Guru Besar Program Studi Administrasi Publik selaku Tim Penguji Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, meneybtukan Disertasi yang dilakukan Endah masih jarang dilakukan sehingga dilihat dari originalitas sangat bagus dan dinilai strategi dan inovasi.
“Yang harus diperhatikan dalam penelitian ini, jangan sampai kajian ke bisnis, karena ini adalah adminstrasi public jadi harus ke inovasi kebijakan pemerintah seperti apa, hambatan juga harus bersifat global jangan di hanya dilihat di Bandung saja, karena antara UMKM Bandung dan Korea itu tidak homogen jadi harus mencari yang bersifat global, seperti kualitas SDM, atau soal anggaran sehingga terarah. Dengan FGD seperti ini dari semua pihak saya kira akan memberikan pembahasan yang homogen dan tajam dalam penelitiannya,” ungkapnya.
Sedangkan Angga Sampurasun berharap jika kami ingin pelaku KUKM ingin besar dan mendunia namun harapan kita bagi penelitian ini adalah bisa memberikan infut kebutuhan masyarakat disana.”Dan Endah bisa menjadi agrigator antara kebijakan dan KUKM dan membantu mengenalkan produksi kami lebih menglobal,” jelasnya.
Sementara Kepala bagian kerja sama Kota Bandung, Bariati Ratna Aju, SE., SH mengatakan jika penelitian ini bisa menjadi satu jalan bagi KUKM Kota Bandung untuk menembus pasar di Korea dengan menafaatkan apa yang sudah dimiliki .
“Kita juga bisa menerapkan kebijakan Korea yang diaplikasikan disana kepada KUKM nya bagaimana mereka menembus pasaran di global dan Indonesia dengan produk mereka, dengan breanchmark bisa membuat Kota Bandung membuat hal yang serupa dengan Korea sehingga produk di Kota Bandung bisa juga terkenal di korea,” terang Bariati.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung subkoor ekspor impor H. Muammar Khaddafi FB, SE, MAB berharap jika disertasi ini memberikan manfaat bagi yakni memberikan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan di Dinas Perdagangan dan perindustrian dari segi materi ekspor dan pangsa pasar khususnya Korea dan promosi Korea,
“Dengan adanya desertasi ini bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk rumusan kebijakan bagaimana kedepannya dan seperti apa untuk pasar Korea, kedua memberikan mafaat untuk pelaku usaha sendiri sehingga penelitian ini bsia menggali pangsa pasar di Korea untuk pelau KUKM di kota Bandung , pasar mereka di sana seperti apa dan abagaimana kebutuhan di sana. Karena di kota Bandung ada tiga produk unggulan yakni fashion, Kraf dan kuliner. Terakhir buat peneliti sendiri menjadikan informasi baru baik dari kebijakan, produk dan bisa memberikan informasi langsung ke KUKM selain dari G to G dari pemerintah namun juga bisa dari peneliti sendiri,” tuturnya. (tie)