CAHAYA PASUNDAN

Kisah Sahabat Nabi yang Suka Menawarkan Pinjaman

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kisah sahabat yang memutihkan utang orang-orang pada masanya patut jadi teladan. Betapa tidak, sahabat yang gemar menawarkan pinjaman kepada kaum muslim, justru memutihkannya saat ia sedang sakit.

Seperti diketahui, utang bisa menjadi penyebab renggangnya persaudaraan dan persahabatan. Bahkan dapat menyebabkan permusuhan hingga pembunuhan. Itu sebabnya Rasulullah ﷺ mengajarkan doa agar terhindar dari lilitang utang dengan redaksi:

“Allahumma inni a’uudzubika minal-ma’tsami wal-maghram”

(Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang).

Berikut kisah sahabat bernama Qais bin Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu yang dikenal sangat dermawan. Dalam kajian Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq diceritakan, sahabat Qais bin Sa’ad dikenal dengan keberanian dan kedermawanannya.

Bahkan Sayidina Abu Bakar dan Umar, orang yang pernah menyedekahkan seluruh harta dan setengah hartanya, dibuat kagum oleh sifat dermawannya. Bagaimana tidak, Qais ini punya kebiasaan berkunjung ke rumah-rumah untuk menawarkan utang.

Lalu saat orang akan membayarnya ia akan persulit, yakni ia tidak bersedia untuk dibayar dengan menambah waktu jatuh tempo utang. Dan kalau tetap dipaksa, ia akan menerima uangnya lalu mengembalikannya lagi sebagai bentuk sedekah atau hadiah.

Suatu hari, Qais jatuh sakit. Kali ini ia merasa ada yang janggal, karena teman-temannya bila mengetahui ia sedang sakit, biasanya akan bersegera berduyun-duyun menjenguknya.

Ini agak berbeda, ia sudah terbaring sekian hari, baru satu dua orang yang datang ke rumahnya. Ia pun mencari tahu apa penyebabnya.

Akhirnya salah satu dari mereka berterus terang kepadanya dengan mengatakan:
إنهم يستحيون مما لك عليهم من الدين
Artinya:
“Sungguh mereka malu, karena masih memiliki tanggungan utang yang belum dibayarkan kepadamu.”

Mendengar itu, Qais terkejut seraya berkata:
أخزى الله مالا يمنع عني الإخوان من الزيارة
Artinya:
“Alangkah buruknya hartaku yang mencegah saudara- saudaraku untuk mengunjungiku…!”

Lalu ia menyuruh pembantunya, untuk mengumumkan kepada khalayak ramai, bahwa ia memutihkan semua utang-utang siapapun kepadanya.

Tak lama berduyun-duyunlah orang-orang menjenguk Qais, hingga sebuah riwayat menyebutkan pintu rumahnya sampai rusak karena begitu banyaknya orang yang berdesakan.

pri

Recent Posts

Ghani Belajar, Bertumbuh dan Bermimpi Besar

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Lahir di Bandung pada 12 Mei 2010, Muhammad Abdul Ghani, atau yang akrab…

2 jam ago

Calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Kampanye ke Museum Tionghoa Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Calon Gubernur Jawa Barat (Cagub Jabar) Dedi Mulyadi memilih berkampanye dengan mengunjungi…

4 jam ago

Jorge Martin “Terimakasih Indonesia” Juara Moto GP Mandalika 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Jorge Martin mengucapkan “ Terimakasih Indonesia” setelah menjadi juara dalam Moto Gp…

5 jam ago

Miris Enam Tahun SMPN 60 Bandung Numpang Belajar di SD

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Miris, sudah enam tahun SMPN 60 Bandung harus melakukan pembelajaran mengajar menumpang…

6 jam ago

Sensasi Makan Sate Maranggi di Kolong Jembatan Jalan Tol

PURWAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Sate maranggi merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Purwakarta, ada anggapan belum…

7 jam ago

Menit Berharga untuk David da Silva

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menit Berharga untuk David da Silva. David da Silva akhirnya kembali ke…

10 jam ago