BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Musyawarah Anggota Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia digelar di Hotel Aryaduta, Kota Bandung pada Rabu (4/10/2023). Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini mengusung tema “Improving Mechanical Engineering Human Resources and Technology Capabilities for Facing the Challenge of Industry 4.0”.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah wadah untuk para anggota untuk bergabung dan melahirkan ide serta gagasan baru.
“Salah satu yang masih segar diingatan kita dengan keluarnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 bahwa untuk S1 ada pilihan lain untuk syarat lulus kuliah. Misalnya mahasiswa membuat ptototype atau mengimplementasikan temuan-temuannya,” kata Rektor.
Prof. Eddy mengatakan mahasiswa bisa membuat sebuah karya nyata dalam lingkup tugas akhir. Mahasiwa tidak harus membuat skripsi. “Kita tahu bahwa skripsi itu lebih banyak menumpuk di perpustakaan,” ucapnya.
Menurutnya, dengan berkumpulnya Prodi-Prodi Teknik Mesin yang tergabung dalam BKS-TM Indonesia akan membuka insprasi baru khususnya untuk mahasiswa yang akan menyelesaikan S1 di Teknik Mesin.
“Jadi ada pilihan untuk membuat tugas akhir dengan mempublikasikan temuan-temuannya dalam bentuk karya-karya nyata,” ujarnya.
Target Musyawarah Anggota BKS-TM Indonesia
Sementara itu, Ketua Pelaksana Musyawarah Anggota BKS-TM Indonesia Dr. Ir. Sugiharto, MT. menuturkan bahwa kegiatan yang ke-21 ini targetnya memutuskan anggota baru.
“Saat ini kita mempunyai anggota tetap sekitar 146 Prodi Teknik Mesin se-Indonesia dan 19 Prodi baru yang akan kita tetapkan hari ini,” kata Sugiharto.
Dalam musyawarah kerja ini, pihaknya memutuskan apa yang akan dikerjakan. Di antaranya platform kurikulum, kegiatan pada bidang kemahasiswaan khususnya mahasiswa Teknik Mesin se-Indonesia.
“Karena target kita adalah kuliahnya bisa di mana saja di Indonesia, tetapi mempunyai kualitas yang sama,” imbuhnya.
Tentunya target tersebut bisa berjalan dengan adanya kolaborasi. Menurutnya jika tanpa kolaborasi, tidak akan kuat karena hal tersebut membutuhkan sinergisitas antara Prodi yang satu dengan Prodi yang lainnya.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Dr. Ir. Doddy Rahadi, M.T, Direktur PT. Dirgantara Indonesia sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia Marsda TNI Prof. Dr. Ir. Gita Amperiawan, SE.,M.Si. yang diwakili oleh Direktur Produksi PTDI Batara Silaban dan Sekretaris Jenderal BKS-TM Guru Besar Teknik Mesin FT Universitas Indonesia Prof. Dr. Ario Sunar Baskoro, ST., MT., M.Eng. (ran)