BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sebanyak lima wakil Indonesia berhasil merebut tiket ke babak delapan besar nomor perseorangan ajang BWF World Junior Championships 2023.
Dari sembilan wakil Indonesia yang turun bertanding pada babak 16 besar kejuaraan yang mentas di The Podium Arena, Spokane, Washington, AS, Kamis (5/10) waktu setempat, lima di antaranya sukses memetik kemenangan.
Pada ganda campuran, Jonathan Farrell Gosal/Priskila Venus Elsadai maju ke perempatfinal. Unggulan ke-12 itu lolos setelah membuat kejutan dengan mengatasi perlawanan unggulan kedua, Tanakorn Meechai/Fungfa Korpthammakit (Thailand), 18-21, 21-12, 21-17.
Dengan kemenangan ini, Jojo/Elsa di babak delapan besar bakal bertemu wakil Jepang, Kenta Matsukawa/Nao Yamakita.
Elsa mengaku di gim pertama merasa cukup tegang dan kalah start poin-poin akhir gim pertama. Ia bersama Jojo sudah berusaha mengejar namun tetap dapat mengejar poin.
“Di gim kedua prinsipnya tidak mau lengah dengan mengubah pola dan terus memimpin dalam perolehan angka,” kata Elsa, sapaan akrab Priskila Venus Elsadai dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Di gim ketiga, aksi kejar-kejaran dan poinya juga mepet. Lawan juga tidak menyerah. Hanya setelah unggul 17-15, Jojo/Elsa main lebih nekat, dan terus meningkatkan rasa percaya diri untuk menang.
“Tadi pelatih hanya berpesan jangan buru-buru. Dan jangan mengubah pola. Kami main enjoy untuk bisa menang dan juga main lebih nekat,” tambah Jojo, panggilan akrab Jonathan Farrell Gosal.
Kompatriotnya, Adrian Pratama/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu tidak mau kalah dengan merebut tiket babak delapan besar. Adrian/Felisha yang unggulan ketujuh itu mengalahkan Sathwik Reddy Kanapuram/Vaishnavi Khadkekar (India), 21-10, 24-22.
“Tadi di gim pertama kami bermain tanpa kesulitan. Poinnya juga jauh. Cuma di gim kedua, lawan mengubah pola dengan bermain panjang-panjang dan tidak gampang mati sendiri seperti gim pertama. Selain itu, kami juga terus berusaha mencari jalan keluar dan akhirnya bisa menang,” ujar Felisha.
Di babak perempatfinal, Adrian/Felisha bakal bertemu unggulan keempat asal Malaysia, Low Han Chen/Chong Jie Yu.
“Untuk lawan Malaysia besok, bisa dikatakan pola permainannya hampir mirip dengan pola kami. Untuk itu kami harus bisa mengantisipasi seperti apa pola permainan lawan besok,” tambah Felisha.
“Kami akan terus saling menyemangati agar bisa tetap pede mainnya,” ujar Adrian.
Di tunggal putri Chiara Marvella Handoyo juga lolos ke babak delapan besar setelah menggusur Veronica Yang asal AS dengan skor 21-14, 21-11. Untuk memperebutkan tiket ke semifinal, Chiara siap menantang unggulan pertama asal Jepang, Tomoka Miyazaki.
Sayang langkah dua rekannya, Ruzana dan Thalita Ramadhani Wiryawan terhenti. Ruzana dikalahkan unggulan kedua, Pichamon Opatniputh (Thailand), 11-21, 20-22. Sementara Thalita digagalkan unggulan kedelapan, Xu Wen Jing (China), 16-21, 8-21.
Untuk tunggal putra, Indonesia tinggal menyisakan Alwi Farhan. Unggulan keempat ini lolos ke babak perempatfinal setelah mengatasi perlawanan Yuna Nakagawa (Jepang), 21-5, 21-11.
“Tadi dari awal sampai akhir, saya bisa mendominasi permainan. Lawan tertekan terus dari awal sampai akhir. Untuk menghadapi pertandingan besok, saya akan fokus ke pemulihan dulu, istirahat dan menjaga pola makan yang baik. Selain itu juga harus menjaga mental dan pikiran,” tutur Alwi.
Sedangkan Prahdiska Bagas Shujiwo terhenti. Bagas gagal meneruskan langkahnya setelah disingkirkan Zhang Ning asal China, 14-21, 19-21.
Pada ganda putra, Muhammad Al Farizi/Nikolaus Joaquin terus melaju. Unggulan ketujuh itu berhasil menundukkan wakil India, Divyam Arora/Mayank Rana dengan skor 21-12, 21-10. Di babak berikut, andalan Merah-Putih itu akan bertemu unggulan keempat dari China, Ma Shang/Zhu Yi Jun.
“Hari ini kami bermain jauh lebih baik dibanding kemarin. Pola mainnya lebih bagus. Untuk menghadapi lawan besok, kami akan siap tampil all out saja,” kata Nikolaus.
Di ganda putri, unggulan keempat Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani juga harus tersisih. Satu-satunya wakil ganda putri Indonesia yang tersisa itu dijegal Maya Taguchi/Aya Tamaki (Jepang), 19-21, 18-21.