PASKESEHATAN

Amankah Kemasan Plastik Berlabel BPA? Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wadah atau kemasan plastik berlabel BPA free atau bebas BPA biasanya dipilih orang karena dinilai lebih aman. Diketahui, paparan BPA bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.

Dilansir dari ALODOKTER pada Sabtu (14/10/2023), BPA adalah singkatan dari bisphenol A, yaitu bahan kimia industri yang digunakan dalam pembuatan wadah atau kemasan, baik kaleng maupun plastik, termasuk botol susu bayi, tempat makan, dan botol minum.

Tujuan ditambahkannya BPA dalam pembuatan wadah atau kemasan, terutama yang berbahan plastik, adalah untuk membuat kemasan plastik lebih kuat dan kokoh. Wadah atau kemasan plastik yang berlabel BPA biasanya memiliki nomor kode segitiga daur ulang 3 atau 7.

Label BPA free menandakan bahwa produk plastik yang dijual sama sekali tidak mengandung bahan BPA. Produk yang bebas BPA dianggap paling aman karena tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan.

Sejumlah penelitian menyatakan bahwa BPA memiliki efek yang mirip dengan estrogen dan bisa berikatan dengan reseptor hormon lain, termasuk tiroid, yang akan menggangu fungsi dan kerja hormon. Selain itu, hal ini juga akan bisa menyebabkan gangguan pada berbagai fungsi tubuh, serta menimbulkan kerusakan pada sel dan jaringan.

Risiko Paparan BPA yang Melebihi Dosis

Paparan BPA yang melebihi dosis aman dan terus-menerus bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit, seperti:

  • Gangguan kesuburan hingga kemandulan
  • Peningkatan berat badan hingga obesitas
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Diabetes melitus tipe 2
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak

Tidak hanya itu, paparan BPA juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya endometriosis, sindrom polikistik ovarium (PCOS), hingga beberapa jenis kanker, seperti kanker kolon, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker ovarium.

Banyaknya gangguan kesehatan inilah yang membuat botol minum atau tempat makan yang berlabel BPA free lebih dianjurkan.

Meski begitu, perlu Anda ketahui, ada beberapa bahan kimia yang kadang digunakan pengganti BPA, seperti bisphenol-S (BPS) atau bisphenol-F (BPF). Sayangnya, belum ada banyak penelitian mengenai efek kedua bahan tersebut bagi kesehatan, sehingga keamanannya pun belum bisa dipastikan.

Cara Meminimalkan Paparan BPA

Penggunaan plastik memang sulit untuk dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Berdasarkan penelitian, paparan BPA dalam jumlah yang kecil masih aman bagi kesehatan. Batas aman paparan BPA adalah 0,1–0,5 µg/kg/hari.

Untuk meminimalkan paparan BPA, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  • Pilihlah produk berlabel BPA free untuk wadah atau kemasan makanan dan minuman.
  • Jangan memanaskan wadah plastik, termasuk dengan microwave, karena suhu panas bisa mengurai BPA. Apabila terurai dan lepas dari wadah plastik, BPA dapat mencemari makanan atau minuman di dalam wadah tersebut.
  • Jangan menuangkan air mendidih ke dalam botol susu plastik, terutama saat membuat susu formula untuk bayi atau anak. Sebaiknya, gunakan air hangat atau tuangkan dulu air dingin sebelum menuangkan air panas ke dalam botol susu.
  • Jika memungkinkan, ganti wadah plastik dengan wadah berbahan kaca atau stainless steel.
  • Kurangi konsumsi makanan atau minuman dalam kemasan plastik maupun kaleng.
  • Selalu cermat dan periksa kode daur ulang yang berbentuk segitiga di bagian bawah wadah plastik. Hindari membeli produk dengan kode angka 3 atau 7 karena biasanya mengandung BPA.
  • Jangan menggunakan wadah plastik yang sudah rusak, meskipun hanya terkelupas atau retak halus.

Itulah beberapa hal yang penting untuk diketahui seputar label BPA free pada wadah atau kemasan. Untuk menghindari bahaya BPA terhadap kesehatan, terapkan cara-cara meminimalkan paparan BPA seperti yang telah disebutkan di atas.

Walaupun BPA bisa menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh, Anda tidak perlu terlalu takut atau panik bila sesekali minum atau makan dari wadah plastik maupun kaleng. Ingat, paparan BPA dalam jumlah kecil dan hanya sesekali tidak membuat Anda mengalami gangguan kesehatan atau penyakit kronis. (ran)

Nurrani Rusmana

Recent Posts

Kunjungan Tim Dispotdirga Koopsudnas

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Lanud Husein Sastranegara menerima kunjungan Tim Dinas Potensi Dirgantara (Dispotdirga) Koopsudnas yang…

7 jam ago

Tanggul Sungai Jebol, Puluhan Rumah Terendam Banjir

KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Akibat tanggul sungai jebol, sejumlah rumah warga rusak dihantam derasnya air,…

8 jam ago

Sang Preman Timnas Indonesia Kembali Memukau Fans

WWW.PASJABAR.COM -- Sang preman Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali sukses tampil memukau di laga Indonesia…

11 jam ago

Dragan Talajic Menangisi Pupusnya Kemenangan Timnas Bahrain

WWW.PASJABAR.COM -- Pelatih timnas Bahrain, Dragan Talajic, menangis usai laga melawan Australia dalam laga Kualifikasi…

12 jam ago

Romantis, Nathan Tjoe-A-On Hampiri Fefe Slinkert di Tengah Para Suporter

WWW.PASJABAR.COM -- Ada momen menarik di laga Indonesia Vs Arab Saudi semalam, Selasa (19/11/2024). Pasalnya,…

13 jam ago

Persib Optimis Hadapi Borneo FC dengan Dukungan Bobotoh

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung akan menjamu Borneo FC pada pekan ke-11 Liga 1 2024/2025…

14 jam ago