BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Aries Supriatna mengatakan bahwa Pemkot Bandung harus memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepda warganya. Salah satunya dalah dengan melakukan pendataan terkait wabah penyakit yang sekarang tengah diwaspadai.
“Kita kan sekarang sedang waspada dengan penyakit demam berdarah. Seharusnya pihak puskesmas melakukan sosialisasi dan pencegahan terhadap warga. Sehingga, tugas mereka bukan hanya sekedar pengobatan,” ujar Aries, Kamis (19/10/2023).
Sayangnya, lanjut Aries, sampai sejauh ini tugas Puskesmas belum banyak melakukan sosialsiasi terkait pencegahan. Sehingga masih banyak warga yang belum mendapatkan edukasi terkait pencegahan penyakit demam berdarah.
“Hal ini yang menyebabkan penyakit demam berdarah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,” terang Aries.
Namun, Aries mengaku memahami kesulitan pihak puskesmas Kota Bandung dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Selain karena jumlah puskesmas yang tidak merata, SDM, sarana dan prasarana di puskesmas juga banyak yang tidak memadai.
“Jumlah puskesmas di Kota Bandung ini, sekitar 80 unit, namun lokasinya tidak merata. Ada yang menumpuk, namun ada juga yang bahkan tida ada puskesmas di wilayahnya,” terangnya.
Aries menegaskan, untuk penyakit menular yang sifatnya sudah mewabah, maka dalam penanganannya sudah diatur dan memiliki program khusus. Sehingga, semestinya bisa tertangani dengan baik.
“Contohnya dalam penanganan penyakit menular dan mewabah seperti Covid-19. Itu sudah ada aturan khusus tertulis dan programnya jelas. Sehingga dalam penataan semestinya sudah tertata,” jelasnya.
Selain itu, belajar dari saat penaggulangan Covid-19, seharusnya pemerintah dan petugas kesehatan sudah lebih siap dalam mengangani pasien dan wabah penyakit yang sedang mewabah.
“Sehingga seharusnya sudah terlatih dan tidak kaget lagi dalam melakukan penanganan penyakit,” tuturnya.
Di sisi lain, dalam pendataan warga yang terkena peyakit yang sedang mewabah, Aries mengatakan, selama ini Pemkot Bandung hanya mengandalkan warga yang melapor. Semestinya ada tim khusus yang terjun ke lapangan untuk melakukan pendataan. Sehingga bisa terlihat mana saja wilayah yang terjangkit dan warga yang terkena penyakit lebih banyak dibandingkan wlayah lainnya.
“Dengan data yang akurat, penanganan juga bisa lebih tepat. Selain itu, hal ini juga merupakan bentuk pelayanan dasar yang harus diberikan Pemkot Bandung kepada warganya,” jelas Aries. (put)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) menetapkan 3 Calon Rektor ITB…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penculikan anak di Kota Bandung, Kamis (21/11/2024) terekam kamera CCTV. Penculikan anak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…