BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebelum memasuki program profesi atau koas, Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) mengikuti simulasi pelayanan kesehatan dan metode pembelajaran dokter muda di RS Pasundan, Jl. Haji Wasid No. 1, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung selama tiga pekan. Sebanyak 42 dokter muda Unpas ini sebelumnya telah menyelesaikan Pra-Kepaniteraan Klinis di RSUD Cibabat.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. mengatakan, kegiatan ini menandakan transformasi dari bidang akademik ke bidang profesi. “Dokter muda diharapkan bisa mengenal lebih jauh fasilitas dan peralatan medis, serta hal apa saja yang harus dilakukan di lapangan,” harapnya, Rabu (25/10/2023).
Menurutnya, transformasi tadi sejalan dengan target utama yang tengah disiapkan untuk mewujudkan generasi baru yang cerdas, saleh-salehah, dan sehat.
“Sekarang tinggal bagaimana kita mengisinya. RS ini jadi salah satu perwujudan dan upaya kami untuk membentuk generasi yang tidak hanya sehat, tapi juga cerdas, saleh, dan salehah. Maka, kita mesti jaga bersama, jangan sampai bisa membangun (RS), tapi tidak bisa memelihara,” ujarnya.
Kegiatan simulasi ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si. Dalam sambutannya, Prof. Didi menekankan agar seluruh warga Pasundan bergotong royong menjadikan RS Pasundan sebagai etalase Jawa Barat sebagaimana Paguyuban Pasundan.
“Ke depan, semoga RS Pasundan bisa jadi RS kebanggaan masyarakat Jawa Barat, pun dengan dokter muda harus merasa bangga berada di FK Unpas. Saya yakin dan optimis, kelak ini akan menjadi besar,” tukasnya.
Kemudian Direktur RS Pasundan dr. Fery Fardian, M.Kes., menyampaikan bahwa RS Pasundan merupakan rumah sakit pertama yang dimiliki fakultas kedokteran di Kota Bandung.
“Rumah sakit tipe C dengan kapasitas 100 tempat tidur ini diproyeksikan sebagai RS pendidikan bagi mahasiswa FK Unpas,” kata dr. Fery Fardian.
Sementara itu, Dekan FK Unpas Prof. Dr. Dedi Rachmadi, dr., Sp.A(K)., M.Kes. menuturkan untuk menjadi RS pendidikan utama, perlu ada tahapan panjang yang dilalui. Saat ini, RS Pasundan baru mendapat izin operasional. Masih ada tahapan akreditasi, meliputi akreditasi tingkat dasar, madya, dan paripurna.
“Memang perlu waktu, tapi kalau kita bekerja bersama-sama, tentu tujuan itu bisa tercapai,” ucapnya.
Prof. Dedi mengatakan pada simulasi ini dokter muda akan dibimbing oleh dosen/dokter klinis FK Unpas. Serta melakukan simulasi secara bergilir di departemen rawat inap, rawat jalan, dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Para dosen sudah mendapat sit in atau pelatihan beberapa minggu yang lalu. Selain dosen dan dokter klinis FK Unpas, kami harap pelaksanaan simulasi ini juga melibatkan dokter spesialis dari RS Pasundan supaya dokter muda bisa menjalani koas dengan baik,” pungkasnya. (*/ran)
WWW.PASJABAR.COM -- Manajer Timnas Indonesia Sumardji mengungkap alasan tidak ada pemain senior dari Liga 1…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan banjir akibat hujan dengan…
WWW.PASJABAR.COM -- Shin Tae-yong memanggil 33 nama untuk menjalani pemusatan latihan di Bali, sebelum ambil…
CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM -- Habib Luthfi Bin Yahya memberikan pesan menyejukan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…
KOTA BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menyampaikan penghormatan dan apresiasi…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Bio Farma, induk holding BUMN Farmasi Bio Farma Group, pada tanggal 25…