BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perdangan dan Perindustrian atau Disdagin Kota Bandung bekerja sama dengan pengusaha ritel untuk ikut memajukan pelaku UMKM di Kota Bandung. Sehingga produk UMKM bisa masuk ke toko ritel.
“Jadi, pelaku UMKM bisa naik kelas, dari pengusaha mikro menajdi pengusah kecil, dari pengusaha kecil besar,” ujar Sekretaris Disdagin Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha, kepada wartawan Jumat (27/10/2023).
Dedi mengatakan, sejak 2022 pihaknya memiliki program sinergitas fasilitasi kemitraan. Sekarang beberapa toko ritel sudah menjadi mitra DIsdagin, diantaranya AlfaMart, Indomaret, Borma, dan Yomart. Baru-baru ini, menyusul Lawson ikut bisa memfasilitasi kemitraan dengan pelaku UMKM.
“Beberapa waktu yang lalu menejemen Lawson melakukan kurasi terhdap sekitar 25 pruduk makanan pelaku UMKM. Hasilnya, sekitar enam produk lolos kurasi, dan sekarang bisa dipajang di Lawson.
Kepada yang sudah lolos kurasi, Dedi mengatakan untuk bisa menjaga kualitas produk yang dijualnya. Selain itu, diharapkan juga bisa meningkatkan daya saing, sehingga tidak kalah dari pengusaha besar.
Dengan adanya kerja sama antara pengusaha besar dan kecil ini, Dedi berharap bisa terjalin sinergitas yang baik, yang pada gilirannya bisa memajukan perekonomian Kota Bandung.
“Kerja sama anatara pengusaha besar dan pelaku usaha kecil ini bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Kota Bandung. Sehingga, jika tulangn punggung ini terjalin kuat, maka bisa melahirkan perekonomian yang kuat,” jelasnya.
Pentingnya Mendukung UMKM
Sementara itu, Managing Director Lawson Adrianus Hery Muliawan menekankan pentingnya mendukung dan memajukan UMKM di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia dan ini adalah langkah konkret kami untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Produk UMKM yang dipasarkan di toko Lawson adalah makanan lokal yang dihasilkan oleh enam pelaku UMKM dampingan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung. Kualitas produk-produk ini telah memenuhi standar ketat dan akan tersedia di toko Lawson untuk dinikmati oleh masyarakat.
“Ini adalah langkah awal dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung UMKM lokal. Kami percaya bahwa melalui kerjasama erat dengan para pelaku UMKM, kita dapat menciptakan dampak positif yang signifikan pada perekonomian lokal,” tambah Adrianus.
Ada 15 jenis produk olahan rumahan oleh enam UMKM yang dihadirkan di Lawson, sebagai bentuk kemitraan ini. Produk UMKM tersebut antara lain, keripik rumput laut Noribet, minuman coklat Dillco, brownies Battenberg Tiga Indonesia, brownies Kinabanin, arumanis Eyang, dan makaron Maira.
Lawson berharap bahwa inisiatif ini akan memberikan dorongan bagi UMKM di Kota Bandung untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan pelaku usaha lokal, terciptalah landasan kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (put)