BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Perlakuan body shaming bisa terjadi di mana saja, baik di media sosial, lingkungan kantor, maupun keluarga terdekat. Ironisnya, tindakan mencela bentuk tubuh orang lain telah dianggap normal karena alasan sekadar bercanda. Dampak dari body shaming tak main-main.
Bisa dibilang, perilaku body shaming termasuk bullying. Perilaku ini terkadang tidak disadari oleh pelakunya. Padahal, jika dilakukan terus-menerus, korbannya bisa mengalami krisis kepercayaan diri hingga depresi.
Berikut ini adalah beberapa jenis body shaming yang dilansir dari ALODOKTER pada Senin (30/10/2023).
Beberapa orang merasa insecure atau malu dengan berat badannya, misalnya karena tubuhnya terlalu gemuk atau kurus. Nah, berkomentar tentang bentuk tubuh seseorang, terutama di depan umum, artinya sama dengan mempermalukan orang tersebut.
Perilaku body shaming ini mungkin dilakukan secara tidak sengaja atau bahkan tidak disadari karena biasanya sekadar basa-basi dalam percakapan sehari-hari atau saat berusaha untuk terlihat lucu di depan orang banyak.
Selain bentuk tubuh dan berat badan, tinggi badan juga bisa menjadi sasaran orang lain untuk melakukan body shaming, yaitu bila tinggi badan dianggap tidak ideal atau tidak sesuai dengan usia.
Mencela warna atau kondisi kulit seseorang juga termasuk body shaming. Beberapa contoh perkataan yang bisa mengarah ke body shaming adalah ‘Kamu jerawatan banget, malas cuci muka ya?’ atau ‘kulitmu gelap banget sih, kalau malam pasti enggak kelihatan.’
Mengatakan hal-hal tersebut, walaupun dengan nada bercanda, bisa menyakiti hati seseorang dan membuatnya jadi tidak percaya diri, lho. Sebagian orang mungkin jadi malu dan merasa rendah diri karena menggangap diri tidak cantik.
Gambaran rambut yang dianggap indah oleh banyak orang adalah rambut yang lurus, halus, berwarna hitam, dan berkilau. Sementara itu, rambut yang ikal, keriting, mengembang, atau terlihat kusut, terkadang dipandang kurang menarik.
Alhasil, orang yang memiliki rambut yang tidak sesuai dengan standar kecantikan tersebut sering menjadi sasaran body shaming. Body shaming juga kerap dialami oleh orang yang mengalami kebotakan dini atau rambut rontok.
Menghina bagian wajah, seperti bentuk hidung, bibir, dan mata, juga merupakan bentuk body shaming. Padahal, setiap orang dilahirkan dengan keunikannya tersendiri.
Bagi sebagian orang, berkomentar tentang tubuh orang lain mungkin lucu dan jadi bahan obrolan yang seru. Padahal, body shaming bisa sangat menyinggung perasaan, merendahkan, dan menurunkan rasa percaya diri orang yang dikomentari.
Dampak body shaming bisa menyebabkan korban membenci dirinya sendiri. Bila telah berada di tahap ini, berbagai gangguan kesehatan mental pun bisa berkembang, seperti:
Bahkan, beberapa korban body shaming mungkin tidak segan untuk menyakiti dirinya sendiri. Saat menerima perlakuan body shaming, inilah beberapa tips yang bisa dilakukan:
Salah satu alasan pelaku body shaming adalah sebagai cara membuka percakapan atau basa-basi. Namun, ingatlah mengawali pembicaraan dengan mengomentari perubahan bentuk tubuh bukanlah sesuatu yang baik. (*/ran)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. Obligasi Keberlanjutan atau Sustainability…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung kontra Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 berangsung sengit. Tampil…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Cucun Syamsurijal melaporkan MA anggota DPRD Kabupaten Bandung…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Wakil Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal mengatakan jika pesta demokrasi (Pilkada)…
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…